Istri Gubernur Aceh Apresiasi Ayaman Tikar Dari Gampong Cinta Raja Minta

385

LANGSA (Aceh) Ketikberita.com | Ketua Dekranasda Aceh Dyah Erti Idawati, mengapresiasi kualitas hasil kerajinan anyaman pandan yang diproduksi para perajin di Gampong (Desa) Cinta Raja, Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa.

Dyah Erti menyampaikan agar para perajin lebih meningkatkan jumlah produksi (kuantitas) untuk menjamin terpenuhi permintaan pasar yang trend nya terus positif.

Hal tersebut disampaikan oleh Dyah Erti, saat berkunjung bersama tim penilai Desa Kerajinan ke Kelompok Kerajinan Anyaman tikar pandan di Gampong Cinta Raja, di Kecamatan Langsa Timur, Rabu (30/3/2022).

“Kualitas kerajinan anyaman tikar pandan di Aceh Cinta Raja, Kita Langsa sudah oke, sudah sangat baik. Namun, kita selalu terkendala pada kuantitas. Volume produksi kita cenderung tak mampu memenuhi permintaan pasar,” pesan Dyah Erti.

Untuk memenuhi permintaan pasar, Dyah Erti mengimbau para perajin untuk tidak lagi menganggap kerajinan ini sebagai kegiatan sela, tetapi harus fokus mengembangkan kerajinan ini sebagai salah satu kegiatan utama.

Untuk diketahui bersama, kerajinan anyaman memang menjadi salah satu kegiatan sela masyarakat Aceh pada umumnya. Masyarakat biasanya akan mulai berkreasi dengan pandan sembari menanti panen padi atau menunggu hasil kebun sebagai rutinitas utama.

Hal inilah yang menjadi salah satu kendala bagi masyarakat perajin untuk memenuhi permintaan pasar. Selain itu, pandan sebagai bahan baku utama juga sedikit menjadi kendala.

Meski tersedia gratis di alam liar, namun prosesnya menjadi pandan kering siap anyam juga membutuhkan waktu. Para perajin tentu harus memilih daun pandan siap panen, membersihkan duri-durinya dan menjemur, yang tentu saja membutuhkan panas yang cukup. Sekali lagi, faktor cuaca menjadi penting untuk menentukan kualitas anyaman.

Untuk itu, meski faktor alam tidak bisa dikontrol namun Dyah Erti mengajak masyarakat perajin untuk menjadikan anyaman sebagai salah satu fokus utama. Selain itu, Dyah juga mengajak para perajin antar kelompok untuk saling melengkapi. “Jalin silaturrahmi dengan kelompok perajin lain. Jadi, jika kita kewalahan dalam memenuhi kebutuhan pasar maka bisa dibantu oleh kelompok perajin lain, demikian pula sebaliknya,” tandas Dyah Erti.

Selain itu, dosen Teknik Arsitektur Unsyiah ini juga mengimbau para perajin untuk memanfaatkan internet untuk melihat pemilihan warna yang menjadi tren kekinian . “Kualitas sudah sangat baik, namun pemilihan warna juga penting. Cari tahu apa warna, corak dan motif yang saat ini menjadi tren, kemudian aplikasikan dalam karya ibu-ibu. Tetap semangat, semoga kualitas hasil anyaman yang sudah bagus ini bisa dipertahankan dan terus ditingkatkan,” imbuh Dyah Erti.

Dalam pertemuan tersebut, Dyah Erti turut didampingi oleh wakil Ketua Dekranasda Kota Langsa serta tim penilai dari Dekranasda Aceh, dan juga kepala Dinas koperindag Kota Langsa Mahlil, SH dan Kabag Humas Pemko Langsa. (AA)