IIGCE 2023: Mengoptimalkan Sumber Daya Geothermal untuk Menciptakan Masa Depan yang Berkelanjutan

144

JAKARTA ketikberita.com | Asosiasi Panasbumi Indonesia (API) yang didukung oleh Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan & Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta ON US ASIA kembali menyelenggarakan acara tahunan di industri panas bumi, The 9th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2023. Acara ini terdiri dari konvensi, eksibisi, technical paper, pre-conference workshop serta field trip sebagai penutup program IIGCE 2023.

Dengan mengangkat tema “A Call for Geothermal Resources Optimization”, API melalui kegiatan ini mengajak berbagai pihak untuk kembali memfokuskan pada pengoptimalan sumber daya panas bumi di Indonesia yang memiliki potensi sumber daya energi panas bumi yang sangat besar namun belum sepenuhnya dimanfaatkan.

Hal ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk memanfaatkan potensi panas bumi dan mempromosikan energi terbarukan, mengurangi emisi gas rumah kaca serta meningkatkan keamanan energi.

Dalam sambutan Ketua Pelaksana The 9th IIGCE 2023, Dion Murdiono di acara launching dan Halal Bihalal bersama Indonesia Geothermal Community di Mandarin Oriental Jakarta, mengatakan bahwa selaras dengan tema IIGCE tahun ini, dapat dijadikan momentum untuk memfokuskan kembali pada pengoptimalan panas bumi di Indonesia sehingga dapat mengurangi terhadap ketergantungan energi fosil dan dapat meningkatkan kemandirian energi.

Acara ini juga bersamaan dengan Pertemuan Ilmiah Tahunan API yang ke-23 sehingga para profesional di samping mengikuti technical paper presentation, dan peserta konvensi juga diberi kesempatan berkunjung ke lapangan pembangkit panas bumi di Salak atau Sarulla Geothermal Power Plant, serta pre-conference workshop*.

Ketua Umum API, Prijandaru Effendi menyampaikan bahwa API berkomitmen untuk memainkan peran aktif dalam pengembangan sektor panas bumi di Indonesia. Dan akan terus bekerja sama dengan pemangku kepentingan untuk pengembangan proyek panas bumi, berbagi praktik terbaik dan kebijakan yang mendukung pengoptimalan sumber daya panas bumi di Indonesia. IIGCE adalah bentuk implementasi nyata komitmen API sebagai wadah untuk ikut mendukung maksud tersebut di atas.

Dadan Kusdiana, selaku Direktur Jenderal EBTKE, memaparkan pemerintah senantiasa memberikan dukungan bagi pengembangan panas bumi serta mengajak para investor, akademisi profesional dan masyarakat luas untuk secara bersama-sama mendukung pengembangan sektor panas bumi.

Kementerian ESDM melalui Ditjen EBTKE terus menjalin sinergi dengan berbagi pihak yang terlibat terutama dengan API yang selama ini telah menjadi partner penting dalam pengembangan panas bumi di Indonesia.

Inisiatif untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya panas bumi harus dilakukan sedini mungkin, untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang potensi energi panas bumi di Indonesia dan bagaimana kita dapat mengoptimalkan sumber daya ini untuk memenuhi kebutuhan energi yang berkualitas tinggi dan berkelanjutan.

Melalui IIGCE diharapkan dapat memberikan manfaat: 1) Memperkuat komitmen Indonesia dalam pengembangan panas bumi di Indonesia, 2) Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan di sektor panas bumi, 3) Meningkatkan investasi, dan 4) Memperkuat jaringan bisnis dan hubungan internasional.

The 9th IIGCE 2023 akan menjadi wadah bagi para akademisi dan profesional untuk membahas isu sosial, keekonomian dan isu teknik maupun perkembangan teknologi di bidang panas bumi. Selain itu akan ada kegiatan workshop yang akan menghadirkan instruktur yang berkompeten dalam bidang perkembangan teknologi panas bumi.

Dengan demikian diharapkan The 9th IIGCE 2023 dapat membuka peluang pengembangan potensi energi panas bumi lebih lanjut dan menciptakan masa depan energi terbarukan yang berkelanjutan, aman, dan sejahtera untuk Indonesia. (r/red)