FTIK IAIN Langsa Yudisium 223 Sarjana

611

LANGSA (Aceh) Ketikberita.com | Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa yudisium 223 sarjana yang berlangsung di aula laboratorium terpadu kampus setempat, Kamis (24/2/2022).

Ada pun 223 sarjana yang diyudisium terdiri dari Prodi Pendidikan Agama Islam sebanyak 47 sarjana, Prodi Pendidikan Bahasa Arab 27 sarjana, Prodi Pendidikan Matematika 25 sarjana, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris 31 sarjana,Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 67 sarjana dan Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini 26 sarjana.

Dekan FTIK IAIN Langsa Dr. Zainail Abidin, MA mengatakan, yudisium yang mengusung tema “Integritas Ilmu, Iman dan Amal Untuk Mewujudkan Alumni Yang Unggul Berdaya Saing dan Berkarakter Di Era 5.0” ini merupakan ranah pendidikan yang menjadi tumpuan bagi setiap guru yang menjalankan aktivitas pembelajaran.

“Ilmu, iman dan amal, hal ini sejalan dengan Taksonomi Bloom, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik,”imbuhnya.

Sedangkan Integritas, sambung Dekan, bermakna mengistiqamahkan ketiga ranah tersebut dalam aktivitas pembelajaran dan kehidupan pribadi guru baik dilingkungan sekolah, rumah dan masyarakat.

“Setiap alumni yang diwisuda pada hari ini tentu akan menjadi guru, karena telah melalui tahapan yang panjang dalam proses pendidikan. Kami menaruh harapan bahwa saudara adalah alumni yang unggul, mampu bersaing, serta berkarakter di era 5.0,”tandasnya.

Menurut Dekan, era saat ini membutuhkan sarjana-sarjana yang memikili kapasitas keilmuan dan sosial kemasyarakatan yang tinggi, menjunjung tinggi nilai keilmuan, kebudayaan serta mudah berintegrasi dengan masyarakat Indonesia yang multikultural.

Pada kesempatan tersebut FTIK IAIN Langsa juga menyerahkan penghargaan kepada lulusan terbaik dari masing – masing Program Studi. (AA)

Artikulli paraprakTingkatkan Pelayanan dan Minat Baca Masyarakat, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Medan Akan Menambah Lima Cabang Perpustakaan
Artikulli tjetërSarankan Warga Dirawat di Isoter, Kapolri: Kurangi Risiko Penyebaran dan Fatalitas