“Filsafat Islam sebagai Pondasi Kokoh Pendidikan Holistik di Sekolah Dasar”

63
Penulis : Seri Gustini

PADA dasarnya Filsafat Islam, dengan akarnya yang mendalam dalam Al-Qur’an dan hadis, menawarkan pandangan komprehensif tentang pendidikan. Lebih dari sekadar transmisi pengetahuan, filsafat ini menggaris bawahi pentingnya pembentukan karakter, pengembangan spiritual, dan integrasi antara ilmu duniawi dan akhirat. Ketika diterapkan dalam konteks pendidikan dasar, filsafat Islam menjadi fondasi yang kokoh untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia.

Pendidikan holistik yang berakar pada filsafat Islam menekankan pentingnya keseimbangan antara pengembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Anak didik tidak hanya diajarkan membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga dilatih untuk memiliki empati, rasa tanggung jawab, dan spiritualitas yang kuat. Nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, dan toleransi ditanamkan sejak dini melalui contoh, cerita, dan pembelajaran interaktif.

Dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber utama pembelajaran, anak-anak diajak untuk memahami makna kehidupan, tujuan hidup, dan hubungan manusia dengan Tuhan. Hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. juga menjadi pedoman dalam pembentukan akhlak dan perilaku sehari-hari. Melalui pembelajaran yang berbasis nilai-nilai Islam, anak-anak diharapkan tumbuh menjadi individu yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak karimah.

Penerapan filsafat Islam dalam pendidikan dasar juga dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Anak-anak yang dididik dengan nilai-nilai Islam cenderung memiliki rasa solidaritas yang tinggi, saling menghormati, dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Hal ini akan menciptakan generasi muda yang mampu membangun masyarakat yang harmonis, damai, dan sejahtera.

Namun, implementasi filsafat Islam dalam pendidikan dasar menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan kurikulum yang sudah ada. Selain itu, diperlukan juga tenaga pendidik yang memiliki kompetensi dalam bidang pendidikan agama Islam dan mampu menyampaikan materi dengan menarik dan relevan

Ada beberapa peran yang harus terlibat seperti:

1. Relevansi dengan Konteks Modern: Filsafat Islam tidak hanya relevan di masa lalu, tetapi juga sangat relevan dalam menghadapi tantangan globalisasi dan modernisasi. Nilai-nilai seperti toleransi, kerjasama, dan keadilan sangat dibutuhkan dalam dunia yang semakin kompleks dan saling terhubung.

2. Peran Orang Tua: Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pendidikan anak-anak berdasarkan nilai-nilai Islam. Dengan memberikan contoh yang baik dan menciptakan lingkungan yang kondusif, orang tua dapat memperkuat pendidikan yang telah diterima anak-anak di sekolah.

3. Kerjasama Antar Stakeholder: Untuk mewujudkan pendidikan holistik yang berakar pada filsafat Islam, diperlukan kerjasama yang baik antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Semua pihak harus memiliki komitmen yang sama untuk mencetak generasi emas yang berakhlak mulia.

Oleh: Seri Gustini (Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Pendidikan Dasar Universitas Islam Negeri Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padang Sidimpuan)

Artikulli paraprak“Integrasi Filsafat Islam dalam Pendidikan Dasar: Membentuk Generasi Berkarakter Melalui Pendekatan Multidisipliner”
Artikulli tjetërPendidikan Karakter Berbasis Islam Sebagai Solusi Mengatasi Radikalisme di Kalangan Peserta Didik