MEDAN ketikberita.com | Ekonomi Sumatera Utara triwulan III tahun 2024 terhadap triwulan III tahun 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 5,20 persen (y-on-y).
“Salah satu yang mendorong ekonomi Sumut adalah dampak PON XXI yang digelar di daerah ini,” kata Asim Saputra, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara di kantornya Jalan Asrama Medan Selasa (5/11/2024).
Pada rilis pertumbuhan ekonomi triwulan III 2024 itu hadir Pj Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Agus Fatoni.
Asim menjelaskan secara y-on-y, Provinsi Sumatera Utara mengalami pertumbuhan tertinggi di Pulau Sumatera, yaitu sebesar 5,20 persen, diikuti oleh Provinsi Aceh sebesar 5,17 persen, dan Provinsi Sumatera Selatan sebesar 5,04 persen.
Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,68 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 12,11 persen.
Kumulatif sampai dengan triwulan III tahun 2024, Ekonomi Sumatera Utara mengalami
pertumbuhan sebesar 5,01 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi
terjadi pada Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar
11,37 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 12,60 persen.
Secara spasial, struktur perekonomian Pulau Sumatera pada triwulan III tahun 2024 didominasi kontribusinya oleh Provinsi Sumatera Utara sebesar 23,54 persen; Provinsi Riau dengan kontribusi sebesar 22,94 persen dan Provinsi Sumatera Selatan sebesar 13,82 persen dan Provinsi Lampung sebesar 10,11 persen. Sementara kontribusi terendah adalah Provinsi Bengkulu sebesar 2,08 persen.
Plt Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti pada rilis pertumbuhan ekonomi nasional yang digelar serentak Selasa (5/11/2024) juga menuturkan sumber pertumbuhan ekonomi nasional triwulan III 2024 dari Pulau Sumatera ternyata Sumut paling tinggi kontribusinya mencapai 1,20 persen.
Selebihnya sembilan provinsi lain di Pulau Sumatera kontribusinya di bawah 1 persen yakni Riau 0,74 persen, Sumsel 0,71 persen, Lampung 0,51 persen , Kepulauan Riau 0,37 persen, Sumbar 0,31 persen, Aceh 0,39 persen, Jambi 0,26 persen, Bengkulu 0,09 persen dan Kepulauan Bangka Belitung -O persen.
Menanggapi pertumbuhan ekonomi Sumut triwulan III 2024 mencapai 5,20 persen (yoy), Pj Gubsu Agus Fatoni menuturkan kondisi ini cukup menggembirakan. “Terimakasih atas pencapaian ini,” kata Agus.
Ditambah lagi angka pengangguran yang turun 14.000. “Ini cukup bagus bagi Sumut,” ungkap Agus
Ia berharap ‘Satu Data’ yang kita impikan. Dapat terus diperbaiki sebagai pedoman dan acuan kita dalam mengambil keputusan.
Asim Saputra kembali menambahkan perekonomian Sumatera Utara berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) triwulan III tahun 2024 atas dasar harga berlaku mencapai Rp292,40 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai
Rp160,85 triliun.
Ekonomi Sumatera Utara triwulan III tahun 2024 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 2,25 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha Jasa Lainnya sebesar 6,19 persen.
Dari sisi Pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) merupakan komponen mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,86 persen.
Acara itu juga dihadiri Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut IGP Wira Kusuma, Advisor Kantor Perwakilan BI Sumut Imam Gunadi. Kemudian Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diwakili Analis OJK Raya D Theresia, Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Medan Muhammad Yusron.
Kepala Kanwil Ditjen Pajak (DJP) Sumut I diwakili Kabid Data dan Pengawasan Potensi Perpajakan (DP3) Muhammad Novie Chandra, Kepala Bappelitbang Alfi Syahrizal dan Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) diwakili Kasi PPA II Muchtar. (red)