JAKARTA ketikberita.com | Dompet Dhuafa menampilkan aksi teatrikal sekaligus konferensi pers ‘Solidaritas untuk Palestina’ di halaman dan lobby Philantrophy Building, Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2023) pagi. Aksi dari teatris komunitas RAS itu mengisahkan peristiwa dalam konflik Israel-Palestina yang kembali memanas sejak 7 Oktober 2023.
Melalui konferensi pers bersama Narasumber: Prima Hadi Putra selaku Direktur Komunikasi dan Teknologi Dompet Dhuafa, dr. Yeni Purnamasari selaku GM Kesehatan Dompet Dhuafa, juga Haris Azhar selaku Aktivis dan Pengamat HAM; Dompet Dhuafa mendorong kesatuan masyarakat Indonesia untuk terus berupaya menggulirkan program-program kemanusiaan bagi masyarakat Palestina.
Dompet Dhuafa menanggapi terjadinya eskalasi kekerasan Israel-Palestina dan dengan tegas memberikan pernyataan sikap. Hal tersebut disampaikan oleh Prima Hadi Putra selaku Direktur Komunikasi dan Teknologi Dompet Dhuafa:
1.Atas nama kemanusiaan, Dompet Dhuafa menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas eskalasi kekerasan antara Israel dan Palestina yang telah menjatuhkan banyak korban warga sipil.
2.Menyerukan kepada semua pihak yang terlibat konflik untuk menghentikan segera eskalasi kekerasan demi menghindari jatuhnya lebih banyak korban terutama dari warga sipil.
3.Dompet Dhuafa meminta kepada pemerintah Republik Indonesia untuk meningkatkan peran upaya diplomasi yang diperlukan dalam upaya menghentikan meluasnya konflik dan juga membuka jalur bagi bantuan kemanusiaan.
4.Menyerukan kepada semua masyarakat dimanapun berada untuk bersama-sama meningkatkan kepedulian dengan mobilisasi bantuan kemanusiaan bagi warga sipil, korban kekerasan dalam memenuhi kebutuhan pokok berupa layanan kesehatan, obat-obatan, makanan, dan lain sebagainya.
Sejak berdirinya, alhamdulilah, Dompet Dhuafa sudah menerima amanat dari masyarakat Indonesia khususnya untuk meminta bantuan kepada Palestina, dan hampir setiap kekerasan eskalasi terjadi di Palestina, Dompet Dhuafa turut menyalurkan bantuan amanah dari masyarakat Indonesia.
Program tersebut antara lain: Pembuatan sumur air, yang berasal dari dana wakaf masyarakat Indonesia di beberapa titik di Palestina; Distribusi logistik; Dapur umum, namun dengan sangat menyesal dapur umum kita pada agresi militer sebelumnya kena serangan Israel dan kini berhenti beroperasi. Dompet Dhuafa berharap program-program tersebut bisa dilanjutkan tentunya dari dukungan-dukungan masyarakat Indonesia.
“Kita berharap agar kekerasan ini segera berakhir. Namun saat ini Dompet Dhuafa membuka akses kesempatan berbagi melalui ragam kanal Dompet Dhuafa, pun via aplikasi DDapp. Ada pengadaan kembali ambulans di sana dan sama-sama kita support alat operasi untuk medis,” sebut Prima Hadi Putra.
Pada kesempatan yang sama Haris Azhar mengatakan, bahwa saat ini yang paling penting adalah membangun suatu tuntutan se-global mungkin, tentang penghentian kekerasan dari dua belah pihak, itu yang utama, bukan saling menyalahkan. Karena jika kekerasannya tidak berhenti, maka sudah pasti -melihat kebelakang- jumlah korban akan bertambah banyak.
Satu orang dalam HAM, mereka bisa mengalami berbagai macam bentuk pelanggaran, kadang simplifikasi teknologi bahasa dan informasi hanya menyebutkan angka, tapi yang terjadi sebetulnya dalam setiap angka yang ada dalam jumlah itu mengalami beragam hal.
“Orang kadang-kadang tidak mau baca setiap angka yang ada di dalam jumlah itu dia mengalami horor yang seperti apa, ada yang ditembak, setelah ditembak atau kena rudal dia tidak dapat pelayanan medis, kita tidak tahu berapa lama dia tidak dapat pelayanan medis, setelah itu terjadi apa kita tidak tahu.
Jadi lewat forum ini saya ingin permasalahkan bahwa jangan anggap enteng dengan angka karena setiap angka itu terdiri dari satuan jiwa yang punya martabat yang mengalami berbagai peristiwa. Jadi, saya ingin sekali kita memperluas narasi, secara terus-menerus bahwa harus ada penghentian situasi yang buruk, saya yakin ini akan bertambah buruk,” jelas Haris Azhar.
Selain Rumah Sakit Indonesia di Palestina, salah satu ambulans medis Dompet Dhuafa yang digunakan dalam mobilisasi pelayanan kesehatan terkena serangan rudal dari Israel. Informasi ini dr. Yeni terima pada Minggu, 8 Oktober 2023, dini hari, dari mitra kerjasama Dompet Dhuafa yaitu dr. Mohammed J. Shabat selaku Anggota Dewan Pengurus dan Medical Coordinator FPEA, serta Mr. Fares Afana S.H, M. Disaster Management selaku Kepala Emergency di RS Kamal Adwan dan Ketua Umum FPEA (Al-Fursan Palestinian Emergency Association).
“Ambulans tersebut diserang dengan rudal dari sisi depan, memang terlihat rudal itu langsung menghantam sisi depan ambulans, dan kami mendapatkan kabar bahwa pengemudi ambulans tersebut kehilangan mata kanannya akibat kejadian tersebut. Kemudian, pasien juga terluka karena memang sedang evakuasi dan ada salah satu petugas paramedis yang harus diamputasi.
Kami akan memastikan pada saat situasi sudah aman, apakah ambulans ini masih bisa digunakan atau tidak? Kalau dari data yang ada memang sampai hari ini ada 12 ambulans yang mendapatkan serangan,” terang dr. Yeni, melalui konferensi pers seruan Dompet Dhuafa ‘Solidaritas untuk Palestina’ di lobby Philantrophy Building, Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2023).
Ia juga sampaikan, bahwa ambulans tersebut sudah berada di sana sejak tahun 2022, merupakan persembahan dari rakyat Indonesia melalui Dompet Dhuafa dan juga kolaborasi dengan Perhimpunan BMT Indonesia (PBMTI) dan LAZ MKU dan beroperasional di Rumah Sakit Kamal Adwan. Satu tahun ambulans itu hadir, kini sudah hancur, namun tidak menyurutkan semangat tim di lapangan untuk menjalankan layanan kesehatan dan Dompet Dhuafa yang berupaya menghadirkan kebutuhan armada ambulans kembali.
“Sampai hari ini, petugas medis, melalui dr. Mohammed ini juga belum bisa mendekat ya, karena lokasi ini masih lokasi yang dihujani rudal sampai dengan kemarin. Ia sampaikan kepada saya secara langsung karena memang di sana koneksi internet tidak memungkinkan, ini juga terpotong-potong percakapannya dan juga mereka memohon doa kepada kita karena mereka bekerja siang dan malam untuk pertolongan dan evakuasi.
Melalui sebuah video singkat, Mr. Fares Afana menerjemahkan dr. Mohammed, menyampaikan, “Kami ingin memberitahu bahwa pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023, ambulans yang didonasikan oleh Dompet Dhuafa yang sebenarnya amanat dari rakyat Indonesia untuk warga Palestina sudah diserang secara langsung menggunakan rudal dan ambulansnya rusak atau tidak bisa beroperasi lagi dalam misi mengevakuasi korban di Gaza Tengah.
Lebih dari 1.000 syahid yang tewas dan ribuan yang terluka, di antara mereka itu banyak yang dievakuasi dari rumah mereka tanpa diberitahukan kepada mereka bahwa itu akan di bom. Sampai saat ini, masih banyak korban yang belum di evakuasi karena rudal masih terus menyerang”.
Ia lanjutkan, “Atas nama Al Fursan Palestinian Emergency Association, kami sangat berterimakasih kepada Dompet Dhuafa yang selama setahun kemarin men-support kami dalam hal medis, baik ambulans atau rumah sakit yang saat ini memang sangat membantu dalam menyelamatkan jiwa-jiwa yang diakibatkan dari perang ini. Saya juga tidak lupa untuk berterima kasih kepada rakyat Indonesia atas support-nya sampai saat ini.
Sekali lagi kami memohon, meminta bantuan serta men-support dari Dompet Dhuafa dan organisasi lain untuk mendukung tim medis di Gaza, paling utama untuk mewujudkan unit-unit ambulans atau setidaknya men-support dalam hal medis agar bisa membantu rakyat Palestina dengan apa yang terjadi ini dan memohon kepada semua agar mendoakan kami dari perang yang sangat buruk ini”. (r/red)