Home / Ketik Berita / Provinsi / Aceh / Diduga Akibat Limbah PT Nafasindo, Ribuan Ikan Mati di Sungai Ladang Bisik, Nelayan di Empat Desa Kehilangan Mata Pencaharian

Diduga Akibat Limbah PT Nafasindo, Ribuan Ikan Mati di Sungai Ladang Bisik, Nelayan di Empat Desa Kehilangan Mata Pencaharian

ACEH SINGKIL (Aceh) ketikberita.com | Ribuan ikan ditemukan mati di Sungai Ladang Bisik, Kecamatan Kuta Baharu, Kabupaten Aceh Singkil, Selasa (9/9/2025). Peristiwa ini diduga kuat akibat kebocoran limbah dari pabrik milik PT Nafasindo. Dampaknya, nelayan di empat desa yang menggantungkan hidup dari sungai tersebut kini kehilangan sumber penghasilan.

Empat desa yang terdampak langsung adalah Desa Ladang Bisik, Desa Sri Kayu, Desa Pea Jambu, dan Desa Muara Pea. Diperkirakan lebih dari 4.000 jiwa terdampak, mayoritas berprofesi sebagai nelayan sungai.

Kepala Desa Ladang Bisik, Kasih Angkat, mengungkapkan keresahannya saat diwawancarai awak media. Mayoritas warga di empat desa ini menggantungkan hidup dari hasil sungai. Mereka mencari ikan menggunakan jaring, pancing, maupun alat tradisional lainnya. Dengan peristiwa ini, masyarakat kehilangan sumber penghasilan utama untuk menghidupi keluarga,” kata Kasih, Sabtu (6/9/2025). yang lalu

Kasih juga menyoroti bahwa pemulihan ekosistem sungai tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat.

“Ikan-ikan tidak bisa pulih seketika. Ini bisa memakan waktu bertahun-tahun. Kami meminta pemerintah kabupaten segera turun tangan menyelesaikan persoalan ini,” tegasnya.

Sebelumnya, pada Sabtu (6/9/2025) dini hari sekitar pukul 05.00 WIB, warga menemukan ribuan ikan mengapung dan membusuk di permukaan Sungai Ladang Bisik. Pemeriksaan awal yang dilakukan pemerintah desa bersama warga menunjukkan adanya kebocoran di kolam limbah nomor 9 milik PT Nafasindo.

“Sejak pagi, ikan-ikan sudah terapung mati. Setelah dicek, ternyata kolam limbah milik PT Nafasindo jebol dan aliran limbah langsung masuk ke sungai,” jelas Kasih.

Hingga berita ini diturunkan, pihak PT Nafasindo belum memberikan keterangan resmi. Warga dan aparat desa mendesak agar pemerintah dan pihak berwenang segera mengambil tindakan untuk menangani dampak lingkungan dan sosial akibat insiden tersebut. (R84)