MEDAN ketikberita.com | Birokrasi gerak cepat (gercep) dalam melayani dapat diwujudkan dengan cara mendekatkan jarak antara pemerintah dan masyarakat. Dengan begitu masyarakat dapat merasakan hadirnya pemerintah dan persoalan yang mereka hadapi masyarakat dapat terselesaikan. Selain itu birokrasi gercep hanya akan dapat terwujud melalui kolaborasi.
Hal ini disampaikan Wali Kota Medan Bobby Nasution saat menjadi narasumber dalam Dialog Publik bertemakan “Birokrasi Gercep dan Transparan Kunci Membangun Daerah” yang digagas organisasi Sumatera Utara Berkibar (SUAR) Sumut di Le Polonia Hotel Medan, Jum’at (10/6). Sebelum dialog, acara diawali dengan Deklarasi sekaligus pengukuhan kepengurusan SUAR Sumut terlebih dahulu.
“Kolaborasi tetap menjadi kunci. Birokrasi gercep itu dimulai dari dalam, dari aparaturnya. Artinya, pemerintah melalui aparatur harus membuka ruang selebar-lebarnya bagi masyarakat untuk menyampaikan dan melaporkan apa yang menjadi keluhan, kendala dan permasalahan mereka,” kata Bobby Nasution.
Menantu Presiden RI Joko Widodo tersebut menuturkan, keterbukaan atau transparansi dalam pemerintahan harus dikedepankan. Sebab, kebijakan yang diambil pemerintah diputuskan dan berangkat dari persoalan masyarakat di lapangan.
“Seperti misalnya, beberapa waktu lalu bahkan sampai sekarang, banyak masyarakat menyampaikan kondisi infrastruktur di wilayah tempat tinggal mereka yang sebenarnya bukan menjadi wewenang Pemko Medan. Namun, sebagai bentuk kehadiran kami (Pemko Medan), kami berupaya dalam penyelesaiannya dengan koordinasi bersama unsur terkait,” ungkapnya.
Menjawab pertanyaan yang diajukan padanya terkait layanan kesehatan yang diberikan di Kota Medan, Bobby Nasution menjelaskan bahwa saat ini Pemko Medan terus berupaya memberikan kemudahan masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan. Hal ini, sambung Bobby, diwujudkan melalui program Universal Health Coverage (UHC).
“Kita ingin, sebelum 2024, masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan layanan kesehatan hanya dengan menggunakan KTP saja. Mudah-mudahan, masyarakat bisa merasakan manfaatnya,” ujarnya seraya berharap SUAR Sumut dapat ikut serta berkontribusi mendukung terwujudnya program Pemko Medan.
Sementara itu, Fajar Siddik selaku Majelis Pendiri SUAR Sumut mengungkapkan alasan yang mendasari dibentuknya SUAR Sumut tersebut. Yang pertama, bilang Fajar, karena melihat semangat kebersamaan anak-anak muda saat ini. Sebab, semangat yang menggelora dalam diri kaum muda bisa membawa pada sebuah perubahan.
“Kalau anak muda bersatu dan berkolaborasi untuk menghasilkan sesuatu yang baik, maka itu yang ingin kita wujudkan. Jadi, semangat dalam diri kaum muda haruslah digunakan untuk mewujudkan hal-hal yang baik, termasuk berkontribusi dalam kemajuan daerahnya,” jelas Fajar. (er)