MEDAN ketikberita.com | Desember 2024, Provinsi Sumatera Utara mengalami inflasi year-on-year (y-on-y) sebesar 2,12 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,25. Sementara itu, inflasi month-to-month (m-to-m) sebesar 0,98 persen dan tingkat inflasi year-to-date (y-to-d) sebesar 2,12 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara, Asim Saputra, Kamis (2/1/2025) menyebutkan, inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Labuhanbatu sebesar 3,36 persen dengan IHK sebesar 110,44, sedangkan inflasi y-on-y terendah terjadi di Kabupaten Karo sebesar 1,33 persen dengan IHK sebesar 107,80.
Sedangkan Kota IHK lainnya inflasi secara y-on-y, yakni Kabupaten Deliserdang 1,8%, Kota Sibolga 2,94%, Kota Pematangsiantar 2,86%, Kota Medan 2,12%, Kota Padangsidimpuan 2,46%, dan Kota Gunungsitoli 3,10%.
Asim menjelaskan, inflasi y-on-y di Sumatera Utara terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks sebagian besar kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,59%; kelompok pakaian dan alas kaki 2,12%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,45%; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,67%.
Selanjutnya, kelompok kesehatan inflasi 1,82%; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,34%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,90%; kelompok pendidikan 0,99%; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 2,19%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 6,40%. Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok transportasi 0,35%.
“Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Desember 2024, antara lain: Sigaret Kretek Mesin (SKM), emas perhiasan, daging ayam ras, minyak goreng, ikan dencis, bawang putih, telur ayam ras, bawang merah, ikan nila, mie, sewa rumah, pemeliharaan/service, Sigaret Kretek Tangan (SKT), bayam, kopi bubuk, jengkol, gula pasir, Sigaret Putih Mesin (SPM), kentang, dan beras.
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y pada Desember 2024 antara lain cabai merah, angkutan udara, bensin, tomat, sawi putih/pecay/pitsai, cabai rawit, ikan tongkol/ikan ambuambu, udang basah, sabun cair/cuci piring, jeruk, wortel, kol putih/kubis, bahan bakar rumah tangga, ikan asin teri, pir, apel, daging sapi, pengharum cucian/pelembut, sabun detergen bubuk, dan tembakau.
Adapun secara m-to-m, komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi pada Desember 2024 antara lain cabai merah, daging ayam ras, cabai rawit, telur ayam ras, minyak goreng, pemeliharaan/service, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, sawi hijau, ketupat/lontong sayur, ikan dencis, kacang panjang, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, jengkol, udang basah, kangkung, telepon seluler, bawang putih, mie, tarif parkir, dan bayam.
“Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m pada Desember 2024 antara lain tomat, angkutan udara, jeruk, pisang, bawang merah, semangka, sabun cair/cuci piring, dan sawi putih/pecay/pitsay,” pungkasnya. (r/red)
Desember 2024, Sumut Inflasi 2,12 Persen, Tertinggi Di Kabupaten Labuhanbatu