MEDAN ketikberita.com | Keinginan Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk merevitalisasi Lapangan Merdeka guna mengembalikan fungsinya sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Cagar Budaya mulai terwujud. Kamis (7/7), Presiden Joko Widodo secara resmi mencanangkan revitalisasi lapangan yang dibangun tahun 1800-an tersebut. Pencanangan ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan Presiden sebagai tanda dimulainya pembenahan lapangan bersejarah yang dulunya merupakan alun-alun tersebut.
“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, pada siang hari ini secara resmi saya nyatakan revitalisasi Lapangan Merdeka di Medan, Sumatera Utara dimulai,” kata Presiden.
Peletakan batu pertama ini dilakukan Presiden didampingi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Wali Kota Medan Bobby Nasution, sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju dan unsur Forkopimda Sumut. Selain menjadikan RTH dan Cagar Budaya, revitalisasi Lapangan Merdeka merupakan salah satu upaya Kota Medan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development goals (SDGs).
Kepada Presiden, Bobby Nasution menjelaskan, salah satu bagian yang direvitalisasi adalah pendopo. Nantinya, bilang Bobby, pendopo tersebut akan dibuat menjadi panggung rakyat. Kemudian, imbuhnya, Lapangan Merdeka juga akan diintegrasikan dengan stasiun kereta api untuk mendukung pembangunan kawasan rendah karbon dan memperkuat potensinya sebagai transit hub dan transit oriented development (TOD).
“Nanti (pendopo) akan dibuat jadi panggung rakyat dan ini kita buat dua lantai tapi ke bawah. Di bawah, nantinya ada bangunan yaitu bangunan pertama museum dan ruang pertemuan. Lalu, terintegrasi antara Lapangan Merdeka dan stasiun yang nanti akan kita buka aksesnya,” bilang Bobby Nasution.
Dalam panel yang dijelaskan Bobby Nasution, juga tertulis konsep utama revitalisasi Lapangan Merdeka adalah pelestarian ruang kota bersejarah dan dinamika rancang kota kontemporer. “Revitalisasi Lapangan Merdeka akan mempertahankan pohon trembesi tua dan karakter lapangan terbuka untuk melestarikan nilai signifikansi sejarah dan nilai cagar budayanya,” tambahnya.
Selain itu, terang Bobby, Revitalisasi Lapangan Merdeka juga dilakukan sebagai upaya konservasi lingkungan alam melalui konsep rain garden dan sponge city. “Kita berharap, revitalisasi yang dilakukan menciptakan kembali ruang publik sebagai ruang perjumpaan dan ruang interaksi antarwarga kota,” harapnya. (er)