MEDAN ketikberita.com | Jumlah investor pasar modal di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumut, hingga tahun 2024 tercatat sebanyak 620.392 Single Investor Identification (SID), naik dari tahun sebelumnya yang hanya 600.000 SID.
“Dari total jumlah tersebut, sebanyak 297.168 SID merupakan investor saham,” ungkap Kepala Kantor Perwakilan BEI Sumut, Pintor Nasution (foto), saat menggelar berbuka puasa bersama jurnalis kemarin di Medan.
Peningkatan ini menunjukkan minat masyarakat Sumut terhadap investasi di pasar modal semakin tinggi, terutama di kalangan anak muda. Dari total investor saham, sekitar 34% atau 100.794 SID berasal dari kelompok usia 18-25 tahun dengan nilai aset saham mencapai Rp444,8 miliar.
Sementara itu, kelompok usia 26-30 tahun tercatat memiliki 69.890 investor atau 23,5% dari total investor, meskipun jumlah investornya mengalami penurunan signifikan dengan nilai aset Rp1,07 triliun.
Menariknya, meskipun jumlah investor dari kelompok usia 41 tahun ke atas hanya 18% dari total investor (54.596 SID), mereka justru mencatatkan kepemilikan aset terbesar, yakni Rp11,99 triliun. Sementara kelompok usia 31-40 tahun yang berjumlah 71.888 SID atau 24% dari total investor memiliki nilai aset sebesar Rp3,6 triliun.
Jika dilihat berdasarkan profesi, investor di Sumut didominasi oleh pegawai swasta dengan jumlah 105.896 individu, disusul oleh kalangan pelajar sebanyak 65.430 individu, serta pengusaha sebanyak 45.557 individu. Sementara itu, ibu rumah tangga dan pegawai negeri hampir berimbang, masing-masing 13.375 dan 13.376 individu.
“Yang paling sedikit berasal dari kalangan TNI/Polri, hanya 1.205 individu. Oleh karena itu, tahun ini kami berencana bekerja sama dengan Kodam I/BB untuk memberikan edukasi terkait pasar modal,” jelas Pintor. (red)