Bangun Medan Utara Jadi Strategi Bobby Nasution Tingkatkan Ekonomi Daerah

296

MEDAN ketikberita.com | Pemko Medan saat ini terus memperkuat pembangunan infrastruktur, terutama jalan di kawasan Medan Utara. Selain ingin memperlancar aktivitas dan mobilitas warga, langkah ini dilakukan Wali Kota Medan Bobby Nasution sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian daerah, terutama masyarakat sekitar. Dengan infrastruktur yang bagus, menantu Presiden Joko Widodo ini opimis akan berdampak positif terhadap akselerasi pemulihan ekonomi masyarakat.

Tercatat, ada tiga pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemko Medan di Medan Utara. Pertama, pembangunan Jembatan Titi Dua Sicanang Kelurahan Belawan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan yang pengerjaannya tengah berjalan. Kemudian, perbaikan Jalan Rumah Potong Hewan, Kelurahan Mabar Kecamatan Medan Deli dan Jalan Pancing 1, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan yang telah selesai pengerjaannya.

“Pemko Medan akan mempercepat pembangunan infrastruktur, terutama perbaikan jalan. Tentunya jika infrastruktur bagus, maka warga yang melaksanakan kegiatan ekonomi dapat berjalan lancar sehingga berdampak terhadap akselerasi pemulihan ekonomi masyarakat lewat pengembangan ekonomi lokal dan pemberdayaan sosial,” kata Bobby Nasution baru-baru ini.

Upaya Bobby Nasution memperkuat pembangunan infrastruktur di Medan Utara sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian daerah mendapat dukungan dari akademisi Administrasi Bisnis Universitas Sumatera Utara (USU) Nicholas Marpaung SAB MSi. Dikatakan Nicholas, setiap masyarakat di Kota Medan, khususnya kawasan Medan Utara juga memiliki hak untuk mendapatkan keadilan dari segi fasilitas publik dan infrastruktur seperti wilayah di Medan Kota yang lebih tertata.

“Jumlah penduduk produktif di sana (Medan Utara) jumlahnya sangat besar, obyek vital seperti sektor industri juga tumbuh subur disana. Artinya, kawasan Medan Utara itu amat sangat penting bagi perekonomian Kota Medan. Oleh karenanya langkah yang dilakukan Pak Wali ini sebagai strategi untuk meningkatkan ekonomi daerah. Jadi harus kita support dan terus doakan sehingga pembangunan infrastruktur dilakukan berkelanjutan di Medan Utara,” ungkap Nicholas.

Selanjutnya Nicholas memaparkan, definisi lain pembangunan infrastruktur itu adalah investasi. Dengan membangun infrastruktur yang baik di Medan Utara, jelasnya, hasilnya pasti akan berpengaruh signifikan terhadap perekonomian Kota Medan dan Sumut di masa depan. Khusus pembangunan Jembatan Titi Dua Sicanang, imbuhnya, itu memang sudah dari dulu dimohon oleh masyarakat Belawan, khususnya dua kelurahan yang terhubung yakni Kelurahan Belawan Sicanang dan Kelurahanan Belawan Bahari.

Bayangkan, ungkap Nicholas, hampir lima tahun belum dibangun jembatan yang kokoh dan permanen, hanya jembatan sementara dan itu sempat ambruk dan ditutup. Jadi, imbuhnya, bisa dibayangkan sangat terganggunya akses perekonomian dan aktivitas sosial masyarakat karena rusaknya jembatan, termasuk kerugian yang ditimbulkan.

“Baru sejak Pak Bobby ini, Jembatan Titi Dua mulai terjamah untuk dibangun permanen sehingga masyarakat sekitar nantinya dapat beraktivitas secara normal. Jadi terus terang, kita sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Pak Bobby dalam memulihkan fasilitas publik seperti jembatan tersebut. Begitupun dengan Jalan Rumah Potong Hewan dan Jalan Pancing 1. Sebenarnya, pembangunan-pembangunan seperti ini mudah dilakukan jika pemimpinnya memiliki empati dan memang memahami apa yang dibutuhkan oleh masyarakatnya. Kita melihat Pak Bobby memiliki empati itu,” paparnya.

Terakhir, Nicholas berharap agar pembangunan di Medan Utara dilakukan dengan menggandeng masyarakat sekitar, khususnya pelaku UMKM mulai awal perencanaan hingga implementasinya sehingga masyarakat bisa merasakan langsung hasil pembangunan yang dilakukan, baik secara ekonomi maupun sosial. (er)

 

Artikulli paraprakHUT Bhayangkara ke-76, Polres Nias Gelar Bakti Kesehatan
Artikulli tjetërDukung Bobby Nasution Tangani Stunting, Komunitas Perempuan : Tidak Sekedar Pemberian Bantuan Sosial, Penanganan Harus Maksimal