JAKARTA ketikberita.com | Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) yang semakin bertumbuh dan memastikan keberlangsungan visi, misi dan program-program Dompet Dhuafa di tengah-tengah masyarakat, terus melakukan proses kaderisasi untuk mempertahankan proses transfer value kerelawanan dapat tersebar secara luas.
Melalui program Schoolunteer, Dompet Dhuafa memastikan proses transfer value dan gagasan – gagasan terbaik dari kalangan pelajar dari seluruh indonesia dapat terfasilitasi dengan optimal. Pada Sabtu kemarin, (18/11/2023) Dompet Dhuafa Volunteer mengadakan Open House Schoolunteer 2024 yang dilakukan secara daring dan disiarkan secara langsung melalui kalan YouTube Dompet Dhuafa Volunteer.
Secara resmi, Shoolunteer 2024 dibuka oleh Prima Hadi Putra, Direktur Komunikasi dan Teknologi Dompet Dhuafa. Schoolunteer merupakan kompetisi ide gagasan kebaikan di tingkat SMP-SMA sederajat di seluruh wilayah Indonesia, sebagai upaya menciptakan lingkungan sekitar menjadi lebih baik. Ide gagasan kebaikan dapat berasal dari bidang kemanusiaan, lingkungan, kesehatan, pendidikan, budaya,Teknologi, flora fauna dan lain sebagainya.
Tahun ini, Shoolunteer 2024 mengangkat tema “Ayo Bantu Sekitarmu”. Menurut Prima Hadi Putra, ada lima hal mengapa anak muda harus terlibat dalam project social yakni Meningkatkan Kesadaran Sosial, Mengembangkan Keterampilan Kepemimpinan, Memupuk Nilai Kemanusiaan, Membangun Jaringan dan Koneksi Sosial dan Memberikan Rasa Pemenuhan dan Signifikansi Aktualisasi Diri.
“ini adalah salah satu ajang aktualisasi diri, saya percaya kalau kepemimpinan itu bisa dibentuk sedari diri, dan Schoolunteer adalah ikhtiar kita untuk membentuk jiwa dan rasa kepemimpinan. Ini hanya bisa didapatkan dengan cara kita melakukan aktivitas-aktivitas di masyarakat,” ujar Putra.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Habib Mailul A, Founder Fiksioner Indonesia, sekaligus Technical Team Pusat Prestasi Nasional Kemendikbud. Habib menyampaikan dengan adanya project social yang dilakukan para siswa dapat memberikan kesempatan untuk berkontribusi di lingkungan masyarakat yang lebih baik.
“Percaya bahwa kalau teman-teman melakukan ini secara konsisten menyebarkan spiritnya, luar biasa. Teman-teman sudah tidak lagi memikirkan apa yang didapatkan saja tapi apa yang teman teman bisa kontribusikan di kepada lingkungan yang lebih baik, ini yang dicari oleh dunia saat ini,” ujarnya.
Ia berharap project-project yang hadir melalui program Schoolunteer ini dapat membawa cita-cita luhur bahwa saat 2045 nanti, Indonesia menjadi mercusuar peradaban dunia, menjadi kiblat pengembangan peradaban kemanusiaan, di mana masyarakat nya sejahtera, bertalenta, sehat, bahagia dan saling membantu dalam kebaikan
“Ini yang sama sama kita wujudkan di tahun 2045. Mari bergabung bersama memberikan dampak nyata,” sambung Habib.
Triana Rahmawati, alumni beasiswa Bakti Nusa Dompet Dhuafa memberikan tips dan trik dalam membuat project yang bermanfaat di masyarakat.
“Kita tuangkan aja dulu, inspirasi kita, motivasi kita, visi kita dalam sebuah media sosial, gunakan media sosial untuk membuat inisiasi karya kita menjadi semakin nyata. Project sosial itu tidak hanya membentangkan kebaikan tapi menjembatani kebaikan bahkan rezeki seseorang,” ujar wanita yang akrab disapa Tria itu.
ia juga berpesan sebagai penggerak sosial harus memiliki teknik pitching yang efektif seperti ketahui isu atau problem yang terjadi di masyarakat, buat tujuan, sasaran dan kegiatan yang yang jelas, cantumkan project achievements dan beri apresiasi untuk diri sendiri.
Pada paparannya Putra berpesan dengan terlibat dalam proyek sosial, anak muda tidak hanya berkontribusi pada perbaikan kondisi sosial, tetapi juga mengembangkan diri mereka sendiri secara holistik, membentuk karakter, dan mempersiapkan kita untuk menjadi warga yang berkontribusi dalam masyarakat secara lebih luas.
Shoolunter 2024 dapat diikuti oleh pelajar SMP, SMA sederajat dari seluruh Indonesia. Ayo Wujudkan Gagasan Kebaikanmu! di bit.ly/Shoolunteer2024. (r/red)