Anggota DPRDSU Yahdi Khoir: SMK Negeri 1 Medang Deras Harus Segera Direlokasi

152

MEDAN ketikberita.com | Terkait dengan permasalahan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Medang Deras Kelurahan Pangkalan Dodeh Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batubara, sebagaimana disampaikan Fraksi PAN DPRD Sumut pada pandangan umum paripurna Laporan Pansus LKPJ APBD 2022, Senin (22/5/2023), bahwa lokasi sekolah tersebut sudah tidak layak digunakan untuk kegiatan proses belajar mengajar.

“Nah, satu-satunya solusi mengatasi permasalahan tersebut adalah merelokasi SMK Negeri 1 Medang Deras ke tempat yang lebih layak,” kata Penasihat Fraksi PAN DPRD Sumut, Ir H Yahdi Khoir Harahap MBA (foto) kepada wartawan, Rabu (24/5/2023).

Keinginan itu juga sesuai dengan kesimpulan kunjungan Kepala Dinas Pendidikan Provsu Dr H Asren Nasution, yang menyatakan di lokasi SMKN 1 Medang Deras, sudah tidak layak lagi digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar.

“Dalam hal ini, Fraksi PAN DPRD Sumut mengapresiasi sikap cepat tanggap dan responsif Pak Kadis Pendidikan Provsu, yang segera turun ke lokasi SMKN 1 Medang Deras dan alhamdulillah juga memiliki sikap yang sama, sekolah tersebut memang tidak layak lagi digunakan,”ungkap Yahdi.

Pada bahagian lain, Yahdi kembali menyampaikan, sesuai hasil kunjungan Pansus LKPJ ke Batubara pada 4/6 Mei 2023, maka Pansus menyimpulkan pada laporan Pansus sebagai temuan yang harus dicarikan solusinya.

Menurut Yahdi, sekolah tersebut dibangun melalui dana APBN pada tahun 2015 dan selesai tahun 2016, dengan diserahkan ke Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2017. Dimana, realisasi bangunan sekolah tersebut lahannya disiapkan Pemkab Batubara. Lahan yang terletak di kawasan pasang surut dan berada di seberang sungai, sehingga akses langsung ke lokasi tidak ada.

Yahdi menyebutkan, sejak awal ketika dirinya masih di DPRD Batubara hal ini sudah mereka persoalkan. Tapi karena lahan yang disediakan itulah adanya dan anggaran pun sudah tersedia, maka tetap juga dibangun di tempat itu, walaupun sudah disampaikan permasalahan-permasalahan yang bakal muncul di kemudian hari. Setelah sekolah terbangun dan mulai digunakan maka beberapa permasalahan mulai muncul.

Seperti, papar Yahdi, akses yang sulit, karena harus melewati jalan setapak pada tanggul sempit dengan tanah licin di musim hujan dan waktu pasang. Kemudian untuk menyeberangi sungai dibuatlah jembatan setapak dari kayu yang sempit dan licin. Bahkan sebagian peserta terpaksa naik sampan untuk menyeberang.

Bahkan, ketika air laut pasang maka air pasang menggenangi halaman sekolah, masuk ke pelataran sekolah bahkan ke ruang kelas.

Dengan segala kondisi seperti itu pihak sekolah tetap bertahan menjalankan proses belajar mengajar selama hampir 2 tahun lebih. Tapi, lama kelamaan pihak sekolah dan murid mulai tidak tahan dengan kondisi seperti itu. Apalagi bangunan mulai mengalami kerusakan akibat intrusi air asin akibat pasang dan jembatan akses pun mulai lapuk termakan air. Ditambah lagi adanya dugaan bahwa jembatan sering dirusak nelayan karena sungai tersebut adalah akses keluar masuk sampan atau perahu nelayan.

Akibatnya, hampir selama 2 tahun belakangan ini murid terpaksa diungsikan ke tempat-tempat yang dianggap layak. Di antaranya pernah menumpang di SMP Negeri Medang Deras, kantor camat, kantor Koramil dan saat ini sebanyak 144 murid menumpang di SMA Negeri 1 Medang Deras.

Selain itu, kondisi saat ini, jalan setapak melalui tanggul banyak yang abrasi sehingga mengecil dan sempit. Jembatan kayu sudah rusak tidak layak lagi digunakan dikhawatirkan bisa menimbulkan kecelakaan.

Begitu juga sering banjir saat hujan maupun pasang, bangunan sudah banyak yang rusak dan lapuk terutama lantai, tiang dan dinding yang dikhawatirkan bisa roboh. Secara umum kondisinya sudah tidak layak lagi digunakan untuk sekolah.

Terang Yahdi lagi, kondisi murid saat ini, menumpang belajar di SMA Negeri 1 Medang Deras, sehingga tidak bisa melakukan praktik, karena SMA Negeri 1 tidak memiliki ruang praktik.

“Karena itu, kembali kami sampaikan, demi kepentingan keberlangsungan pendidikan di Batubara, SMKN 1 Medang Deras harus direlokasi,” tegas anggota Komisi D DPRD Sumut ini. (ind)