Anggota DPRD Sumut dr Mustafa Kamil Adam : Kita Harus Mencari Pemimpin yang Tauladan dan Pancasilais

267

MEDAN ketikberita.com | Dalam sambutannya, Anggota DPRD Sumut dari Fraksi Partai Nasdem menjelaskan, wawasan kebangsaan adalah cara pandang Bangsa Indonesia dalam mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi jatidiri bangsa dan kesadaran terhadap sistem nasional yang bersumber dari Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika, untuk memecahkan berbagai persoalan bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur dan sejahtera.

Jadi sangat kebetulan sekali kehadiran anak Mahasiswa dari KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia). Karena yang hadir di Acara Sosialisasi Wawasan Kebangsaan ini merupakan Tokoh Pemuda Indonesia khususnya Kota Medan. Supaya calon Tokoh Pemuda ini harus dapat memahaminya 4 Pilar sesungguhnya. Dan Pancasila ini juga dapat di Implementasi dan di Aktualisasi kan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Wawasan kebangsaan memiliki arti penting dalam mempertebal rasa kebangsaan serta meningkatkan semangat kebangsaan. Bagi bangsa Indonesia, wawasan kebangsaan merupakan nilai mendasar yang sudah menjadi pandangan hidup bangsa atau karakter politik bangsa,”

Sebagai sebuah negara kebangsaan, Indonesia mulai mengalami dekonstruksi terhadap berbagai persoalan kebangsaan, setelah lebih dari satu abad mengenal dan menyatukan ikatan kebangsaan lewat Sumpah Pemuda tahun 1908 silam. Hal tersebut diungkapkan Senator DPRDSU dari Fraksi Partai Nasdem dr Mustafa Kamil Adam Sp. PD Jumat (16/12/2022) di Hotel Cordela.

Lanjut Mustafa Kamil Fenomena kemerosotan rasa, paham, dan semangat kebangsaan dewasa ini, sesungguhnya mengindikasikan belum terealisasinya wawasan kebangsaan secara baik, sistematis dan terprogram, sehingga nilai-nilai wawasan kebangsaan yang diharapkan bisa mengintegrasikan sekaligus mewadahi semua keanekaragaman serta perbedaan bangsa belum bisa teraktualisasikan sesuai dengan kultur dan struktur masyarakat Indonesia. Karena selama ini Pancasila hanya sebatas Lambang Negara aja dan Lips Servis aja dan di atas kertas aja. Dan kedepan kita bersama-sama tetap Optimis bahwa nantinya Pancasila ini membudaya.

Ditanya Ketik Berita Com apakah sebenarnya ada tidak Pancasila itu di Negara Indonesia, karena ada salah satu Pengamat Politik mengatakan kalau Pancasila itu hanya sebatas Lambang. Dengan tegas Mustafa Kamil mengatakan bahwa Pancasila itu ada, kita tetap saja Optimis dan kita jangan Pesimis, mari kita membangun semangat Wawasan Kebangsaan dalam mewujudkan 4 Pilar.

Memang ada beberapa oknum dengan sengaja memecah belah Kesatuan Bangsa Indonesia, sehingga kita bisa terpecah-belah. Negara Kesatuan Republik Indonesia pecah, Kapitalis dan Feodalisme sangat merajalela, yang kuat akan terus menjajah yang lemah, dan yang bodoh selalu di tekan oleh yang pintar.

Lanjut Mustafa Kamil kita sekarang ini haruslah melakukan Musyawarah Mufakat, itu sudah sesuai Sila ke-4 dan menegakkan Sila ke-5 yaitu Keadilan Sosial. Caranya kita harus setara dan adil kita dan kita harus sepakat.

Di tanya wartawan bahwa bicara Keadilan berarti kita bicara Seorang Pemimpin, nah Pemimpin seperti apa yang cocok untuk memimpin Bangsa Indonesia yang luas dari Sabang sampai Merauke, Mustafa Kamil mengatakan sosok Pemimpin kita di Indonesia ini yang mempunyai Ahlak yang baik, mempunyai jiwa Ketauladanan dan mempunyai sifat Pancasilais serta mampu berkelakuan Adil kepada Masyarakat (SAID MUSTAVA KAMAL AL-HABSY S. Sos/ DEWA)