Home / Ketik Berita / Provinsi / Sumatera Utara / Wakil Wali Kota Buka Workshop, Sosialisasi KRB Kota Gunungsitoli Tahun 2025–2030

Wakil Wali Kota Buka Workshop, Sosialisasi KRB Kota Gunungsitoli Tahun 2025–2030

GUNUNGSITOLI (Sumut) ketikberita.com | Wakil Wali Kota Gunungsitoli, Martinus Lase, SH, membuka secara resmi Kegiatan Workshop, Sosialisasi, dan Internalisasi Penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Kota Gunungsitoli Tahun 2025–2030. Acara ini diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gunungsitoli dan berlangsung di Ruang Rapat II Lantai II Kantor Wali Kota Gunungsitoli. Kamis (13/11/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan pemahaman aparatur pemerintah daerah dalam menyusun dokumen KRB yang akurat dan komprehensif. Dokumen KRB sendiri merupakan instrumen penting dalam perencanaan pembangunan daerah yang berbasis pada pengurangan risiko bencana.

Dengan adanya workshop ini, diharapkan Pemerintah Kota Gunungsitoli dapat menyusun dokumen KRB yang tepat sasaran dan efektif dalam mengurangi risiko bencana di kota Gunungsitoli. Martinus Lase sebagai Wakil Wali Kota Gunungsitoli menekankan pentingnya kegiatan ini dalam mendukung visi dan misi pemerintah kota untuk menciptakan Gunungsitoli yang lebih baik dan tangguh terhadap bencana.

Wakil Wali Kota Gunungsitoli, Martinus Lase, menyampaikan apresiasi kepada BPBD Kota Gunungsitoli atas inisiatif dan komitmennya dalam menyelenggarakan kegiatan Workshop, Sosialisasi, dan Internalisasi Penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Kota Gunungsitoli Tahun 2025-2030. Ia menekankan bahwa penyusunan dokumen KRB merupakan instrumen penting dalam upaya mitigasi bencana dan perlindungan masyarakat.

Penyusunan dokumen KRB juga merupakan bagian dari pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Dengan demikian, Pemerintah Kota Gunungsitoli menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kapasitas dan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana.

Tujuan Penyusunan Dokumen KRB, bertujuan meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang risiko bencana, mengidentifikasi potensi bencana dan dampaknya, menyusun strategi mitigasi dan penanggulangan bencana dan meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam menghadapi bencana.

Dengan adanya dokumen KRB yang komprehensif, Pemerintah Kota Gunungsitoli dapat meningkatkan efektivitas dalam penanggulangan bencana dan perlindungan masyarakat.

“Kota Gunungsitoli memiliki potensi ancaman bencana yang beragam, mulai dari gempa bumi, banjir, hingga tanah longsor. Karena itu, penyusunan dokumen KRB ini harus dilakukan secara komprehensif dan berbasis data, agar dapat menjadi acuan dalam perencanaan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan kebencanaan,” ujar Wakil Wali Kota.

Pemerintah Kota Gunungsitoli berharap bahwa melalui kegiatan Workshop, Sosialisasi, dan Internalisasi Penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) ini, dapat terwujudnya dokumen KRB yang akurat dan aplikatif. Dokumen ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam menyiapkan langkah-langkah strategis menghadapi potensi bencana di Kota Gunungsitoli.

Tujuan akhir dari kegiatan ini adalah untuk memperkuat komitmen bersama menuju Gunungsitoli yang tangguh, aman, dan siap siaga terhadap bencana. Dengan demikian, masyarakat Kota Gunungsitoli dapat hidup lebih aman dan sejahtera.

Kegiatan Workshop, Sosialisasi, dan Internalisasi Penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Kota Gunungsitoli Tahun 2025-2030 dihadiri oleh berbagai pihak, antara lain: Pj. Sekretaris Daerah Kota Gunungsitoli, Meiman Kristian Harefa, S.Sos., MSP, Perwakilan Kapolres Nias, Perwakilan Kodim 0213/Nias, Mewakili Danpos TNI AL Gunungsitoli, Pimpinan PT. DRR Indonesia, Pimpinan instansi vertikal, Kepala perangkat daerah,
Para camat se-Kota Gunungsitoli dan Hadirin lainnya.

Kehadiran berbagai pihak ini menunjukkan dukungan dan komitmen bersama dalam meningkatkan kapasitas dan ketangguhan masyarakat Kota Gunungsitoli dalam menghadapi bencana. Sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, lembaga, dan masyarakat sangat penting dalam upaya penanggulangan bencana. (Wardiy)