BATAM (Kep.Riau) Ketikberita.com | Tahun Baru Imlek kali ini etnis Tionghoa akan merayakan Tahun 2576 dalam Kalender Kongzili yang ditandai Shio Ular elemen kayu. Dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek digelar Festival Imlek 2025 di Pantai Indah Mutiara, Bengkong, resmi dibuka dengan penuh nuansa budaya, Jumat (24/01/25).
Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat, termasuk Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau Guntur Sakti, Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Kepulauan Riau Afitri Susanti, serta Asisten Potensi Maritim (Aspormar) Lantamal IV, Kolonel (KH) Laut Uus Rohimat, S.Ag., M.M.
Dalam sambutannya, Kadis Pariwisata Kepri Guntur Sakti menyampaikan pentingnya momen Imlek sebagai sarana memajukan pariwisata dan melestarikan budaya. Ia menyoroti tiga poin utama terkait Festival Imlek ini:
1. Imlek sebagai daya tarik wisata: “Wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, kini semakin mudah masuk ke Kepri, terutama dari Singapura yang sudah mendapatkan fasilitas bebas paspor. Harapannya, perayaan ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan,” ujar Guntur.
2. Momen mempererat kerukunan: “Imlek menjadi forum untuk mempererat silaturahmi dan kerukunan antarumat beragama, mencerminkan harmoni dan solidaritas masyarakat Kepulauan Riau,” tambahnya.
3. Pelestarian budaya Tionghoa: “Budaya Tionghoa adalah bagian dari budaya kita yang adiluhung. Perayaan ini menjadi momentum untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya yang menjadi warisan bersama,” katanya.
Aspormar Lantamal IV Kolonel Uus Rohimat, yang turut hadir, mengapresiasi penyelenggaraan acara yang berlangsung harmonis di tengah keberagaman masyarakat Batam. “Acara ini adalah cerminan dari keberagaman dan toleransi yang terjaga dengan baik di Kepulauan Riau. Ini juga menjadi upaya strategis untuk memperkenalkan potensi wisata Batam secara lebih luas,” ucap Kolonel Uus.
Afitri Susanti, Kabid Pengembangan Pariwisata Kepri, menambahkan bahwa acara seperti ini bukan hanya hiburan, tetapi juga bagian dari upaya mengurangi stres masyarakat melalui pendekatan wisata. “Kami berharap perayaan Imlek ini dapat memberikan dampak positif pada pariwisata Kepri, baik dari sisi ekonomi maupun budaya. Masyarakat juga bisa melihat betapa indah dan menariknya Pantai Indah Mutiara sebagai destinasi wisata baru,” jelasnya.
Tantangan Akses Menuju Lokasi
Meskipun acara berlangsung sukses, pembukaan yang digelar pada sore hari terlihat cukup sepi. Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata, Afitri Susanti menjelaskan bahwa perubahan jadwal dan akses menuju lokasi yang masih dalam tahap pembangunan menjadi kendala utama.
“Kami sudah mempromosikan acara ini melalui berbagai media, dan respon masyarakat cukup baik. Namun, akses menuju pantai ini masih dalam tahap pengembangan, sehingga banyak yang belum tahu potensi keindahan Pantai Indah Mutiara,” ujarnya.
Atraksi Budaya dan Harapan untuk Masa Depan
Malam hari, pengunjung disuguhkan 25 stand Bazar Imlek, Fashion Show Busana Budaya Tionghoa, Barongsai Show, Mandarin Ferformance dance, dan Singing Mandarin. Dengan dukungan acara seperti ini, diharapkan Pantai Indah Mutiara dapat menjadi ikon baru pariwisata di Batam.
“Selamat menikmati suasana Imlek 2025. Mari saksikan perayaan Imlek di berbagai tempat di Kepri, seperti Batam, Bintan, Karimun, Tanjungpinang, Natuna, Lingga, dan Anambas. Semoga acara ini menjadi awal yang baik untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan mempererat hubungan antar masyarakat,” tutup Guntur Sakti. (r/Wati Sgn)