MEDAN ketikberita.com | Badan pengawas pemilu (Bawaslu) Sumatera Utara (Sumut) bersama DPD GMNI Sumut mengadakan rapat dalam kantor membahas menjaga demokrasi dan persatuan sesama anak bangsa pasca pemilihan serentak 2024 di kantor Bawaslu Sumut, Kamis (14/11/2024).
Dalam rangka menyambut Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2024, seorang alumnus Universitas Negeri Malang (UM) sekaligus pemateri, Mikhael Zonasuki Simatupang, mengajak generasi muda untuk lebih bijak dalam memilah informasi terkait pemilihan yang semakin dekat.
Menurut saya kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran kader DPD GMNI Sumut sebagai pemilih muda agar tidak mudah termakan hoaks dan informasi yang tidak valid,” kata Mikhael.
Dalam kesempatan tersebut, Mikhael yang aktif sebagai jurnalis media nasional, menekankan generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga kualitas demokrasi dengan menyebarkan informasi yang akurat dan bertanggung jawab. Menurutnya, di era digital saat ini, informasi yang keliru atau sengaja disebarkan untuk menyesatkan dapat dengan mudah memengaruhi pemilih, terutama pemilih pemula.
“Sebagai generasi yang aktif menggunakan media sosial, kita perlu sadar bahwa tidak semua informasi yang beredar menjelang Pilgubsu ini dapat dipercaya. Bijaklah dalam memilah dan memilih sumber berita yang jelas agar kita tidak mudah terpengaruh oleh berita palsu yang dapat memperkeruh suasana,” seru sosok yang akrab disapa Suki.
Sementara itu, Komisioner Bawaslu Sumut divisi humas, data dan informasi, Saut Boangmanalu turut mendukung pandangan Mikhael dan menyampaikan partisipasi generasi muda sangat penting dalam menjaga proses pemilihan yang sehat dan berintegritas.
“Kami sendiri telah melakukan berbagai upaya sosialisasi dan kampanye anti-hoaks, tetapi peran serta masyarakat, khususnya anak muda, menjadi kunci keberhasilan program ini,” tutur Saut.
“Bawaslu terus berupaya memberikan edukasi, namun tanpa dukungan dari masyarakat, terutama generasi muda yang merupakan mayoritas pengguna media sosial, upaya kami takkan maksimal. Kami harap kegiatan ini dapat mendorong generasi muda Sumut untuk lebih waspada terhadap hoaks,” ujar Saut.
Kegiatan yang berlangsung hingga sore ini juga menggelar sesi diskusi interaktif yang memungkinkan peserta, yang sebagian besar berasal dari organisasi pemuda dan komunitas kampus, untuk berbagi pandangan dan strategi dalam memerangi hoaks politik. Melalui diskusi tersebut, Saut mengajak para peserta untuk menjadi agen penyebar informasi yang benar di kalangan mereka, khususnya menjelang hari pemungutan suara.
“Semoga dengan ajakan ini diharapkan dapat menjadi dorongan bagi generasi muda Sumatera Utara untuk lebih aktif terlibat dalam proses demokrasi yang sehat. Dengan kesadaran yang lebih tinggi dalam memilah informasi, generasi muda diharapkan tidak hanya berperan sebagai pemilih, tetapi juga menjadi penjaga integritas pemilu,” pungkas Saut. (red)