Elektabilitas Sachrudin Unggul Jauh, Tim Faldo Maldini Panik

74

KOTA TANGERANG (Banten) ketikberita.com | Hasil survei pilkada kota Tangerang yang dirilis Lembaga Survei Nasional KedaiKOPI ditanggapi Direktur Kampanye Faldo-Fadlin, Andreas Pamungkas dengan skeptis. Seperti yang tersiar di beberapa media, Andreas meragukan keakuratan hasil survei KedaiKOPI.

Hasil survei KedaiKOPI yang dilakukan 30 September sampai 4 Oktober 2024 ini menempatkan Sachrudin-Maryono dengan elektabilitas tertutup sebesar 63,8%, Faldo-Fadlin 20,2%, Amarullah-Bonnie 4,8% dan yang belum menentukan pilihan 11,2%.

Dalam keterangannya, Ketua Tim Pemenangan Sachrudin-Maryono, Hosbeni Gonzales menjelaskan bahwa tuduhan Andreas Pamungkas merupakan bentuk kepanikan karena elektabilitas Faldo-Fadlin yang tertinggal sangat jauh.

Kepanikan tersebut dilontarkan Andreas dalam bentuk meragukan kredibilitas Lembaga Survei KedaiKOPI. Padahal menurutnya, kredibilitas tidak perlu diragukan karena Lembaga Survei KedaiKOPI telah terdaftar di KPU dan asosiasi riset opini publik tingkat nasional maupun internasional.

“Tentu bisa dipahami kalau tim Faldo Maldini kaget dan bersikap skeptis pada hasil survei. Bahkan sampai harus menuduh macam-macam hasil dan proses survei Lembaga survei KedaiKOPI. Kalau kita lihat, KedaiKOPI ini secara nasional juga telah terdaftar di KPU dan Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia (AROPI), bahkan juga terdaftar secara internasional,” jelas Hosbeni yang juga akrab dipanggil Bang Degon ini.

“Jadi tidak perlu meragukan kualitas dari Lembaga Survei KedaiKOPI, tapi terima saja kenyataan bahwa hasilnya memang Faldo tertinggal sangat jauh dengan Sachrudin,” tambahnya.

Menurut Hosbeni, tingginya angka elektabilitas Sachrudin ini sangat wajar mengingat Sachrudin merupakan tokoh yang lahir dan besar di Tangerang serta kinerjanya dapat dirasakan oleh masyarakat Kota Tangerang.

“Hasilnya ini menurut saya sangat masuk akal karena Sachrudin sendiri merupakan tokoh yang lahir dan besar di Tangerang. Ia juga telah lama mengabdi bagi masyarakat Kota Tangerang, serta kinerjanya terbukti dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Tangerang. Jadi kalau memang Faldo tertinggal ya wajar karena memang Faldo baru masuk belum lama ke Kota Tangerang”, tandasnya. (mir)

Artikulli paraprakOperasi Zebra Toba 2024 Polres Tebing Tinggi Berujung Penangkapan Pengguna Narkoba
Artikulli tjetërAnggota DPRD Kota Tangerang Apresiasi 34 Sekolah Peraih Adiwiyata