Geng Motor dan Begal Marak Di Kota Medan, Irwan Saputra : Sekolah Harus Kembali Hidupkan Ekstrakulikuler Kelompok Pecinta Alam

307

MEDAN ketikberita.com | Setiap harinya di media kota Medan, baik cetak maupun online, terlihat adanya pelaku Geng motor dan begal yang diamankan, hingga aparat penegak hukum melakukan tindakan tegas dan terukur, sampai pelaku tewas ditembak oleh timah panas aparat hukum yang mungkin saat itu aparat hukum terancam nyawanya.

Namun mirisnya, pelaku geng motor yang selama ini meresahkan warga dan begal yang menjadi momok ketakutan warga, tak lain pelakunya adalah anak muda dan malah remaja yang masih dibawah umur.

Hal itu membuat Irwan Saputra (foto), pria yang selama ini hobby melakukan kegiatan di alam bebas, angkat bicara, agar pihak sekolah setara SMA, kembali menghidupkan ekstrakurikuler Kelompok Pecinta Alam yang 10 tahun belakangan ini telah mati atau tidak aktif lagi.

Menurut pria yang bergabung dalam ekstrakurikuler Kelompok Gemar Alam Sabhagiri SMAN-6 Medan sejak tahun 1991 ini, mengatakan bahwa Kelompok Pecinta Alam yang ada di Sekolah, terutama di tingkat SMA, sangatlah penting bagi siswa untuk menempah kepribadiannya.

“Karena remaja di masa masa SMA itu, sangat rentan dan labil terkontaminasi akan pengaruh negatif, makanya remaja yang tergabung dalam kelompok pecinta alam di SMA itu, sebagai pondasi membentuk karakternya,” kata Pria yang juga bergabung di Kelompok Penggemar Kegiatan Di Alam Bebas Sangkala Medan itu.

Selanjutnya, lelaki yang kini berumur 47 tahun dan merupakan Bacaleg DPRD Kota Medan Dapil 4 dari Partai Ummat (Kec Medan Area, Medan Denai, Medan Kota dan Medan Amplas), menuturkan bahwa rangkaian pelatihan di Kelompok Pecinta Alam, sebagai media membentuk karakter dan sikap anggota itu sendiri.

“Mulai rangkaian Mentoring, penghayatan dan pelantikan, semuanya unsur, dimana anggota yang menjalaninya akan memiliki fisik, mental, intelegensia dan iman/moral yang baik. Karena kreteria itulah yang akan menghindarkan remaja dari pengaruh narkoba yang akhirnya menjurus kepada perbuatan melanggar hukum lainnya,seperti geng motor dan begal,” terangnya.

Kemudian, wartawan Harian Metro 24 yang kerab meliput peristiwa dan kriminalitas di jajaran Polrestabes Medan ini, berharap pemerintah harus juga memperhatikan kenakalan remaja ini.

“Jangan sampai yang remaja remaja ini dikelola atau diayomi oleh para kriminal, pemerintah juga harus menyediakan wadah dan mensuport kegiatan remaja yang positif, intinya diarahkan yang positif, jangan sampai remaja ini di kelola para kriminal,” harapnya.

Mengakhiri, pria yang kecilnya tinggal di Jalan Utama Gg T.Yunan, Kelurahan Kota Matsum 3, Kec Medan Kota ini, kembali mengatakan bahwa dirinya berharap agar remaja remaja sekarang, seperti remaja terdahulu yang senang berkegiatan di alam bebas dan perduli akan sesama serta lingkungan hidup dalam wadah Pecinta alam di sekolah.

“Saya berharap, muncul dan aktif lagi kelompok pecinta alam di sekolah dan kampus, seperti Sabhagiri SMAN-6 Medan yang hingga kini masih aktif, Palhasma SMA-N 5 Medan, Pal Smasa SMA-N 1 Medan, Pal Semeru SMA-N 3 Medan dan lain lainnya, biasanya kelompok kelompok ini ketemu di hutan gunung, akan semakin menjadi suatu persaudaraan sesama pecinta alam, bukan seperti sekarang, kelompok yang dibentuk membuat perselisihan hingga perkelahian yang mengakibatkan kematian,” pungkasnya. (zal)

Artikulli paraprakNilai 3 Milyar, Kontraktor Jembatan Gantung Bojong Kasemen Tanpa Direksi Keet
Artikulli tjetërPolres & DPRD Kota Tangerang Sepakati Kerjasama Hukum dalam Pembuatan Perda