MEDAN ketikberita.com | Pelaku UMKM sebagai motor penggerak roda perekonomian benar-benar merasakan hadirnya Bobby Nasution sebagai Wali Kota Medan. Di bawah kepemimpinannya, sejumlah program guna membangkitkan kembali UMKM pun dihadirkan. Bahkan, pemberdayaan UMKM menjadi salah satu dari lima program prioritas agar lebih berkembang dan naik kelas.
Terbukti, beberapa waktu lalu, Bobby Nasution telah melepas sejumlah produk UMKM untuk menuju pasar internasional. Hal ini juga sebagai wujud dan upaya mengejar ketertinggalan usai terpaan pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, termasuk Kota Medan. Berdasarkan data dari Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan, tercatat ada sebanyak 202 UMKM yang telah menembus pasar internasional alias diekspor.
“Untuk jenis produk yang dominan diekspor tersebut adalah hasil bumi dan laut seperti kopi, karet, minyak sawit (CPO) beserta turunannya. Kemudian, arang, kulit manis, cumi-cumi, sotong dan udang,” kata Kadis Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Koperasi UKM Perindag) Kota Medan Benny Iskandar Nasution kemarin.
Sebagai upaya untuk mendukung 202 UMKM yang telah melakukan ekspor, Benny menjelaskan, Dinas Koperasi UKM Perindag Kota Medan memberikan sejumlah bantuan berupa memfasilitasi dan melakukan pendampingan bagi UMKM dalam prosedur perizinan ekspor. Kemudian, imbuhnya, memfasilitasi UMKM pelaku ekspor untuk dukungan permodalannya.
“Di samping itu kita juga melakukan pembinaan dan pengembangan bagi pelaku ekspor untuk pemasaran berbasis digital (digital marketing). Dengan upaya yang kita lakukan ini, tahun 2022 ini kita targetkan 10 UMKM akan menyusul untuk memasuki pasar ekspor,” ungkapnya optimis seiring program-program dan kolaborasi yang dilakukan Wali Kota.
Benny selanjutnya mengungkapkan, jumlah UMKM yang terdata per-akhir tahun 2022 di aplikasi SIMDAKOP UMKM Kota Medan adalah sebanyak 38.343, sedangkan Jumlah UMKM yang mendaftar sebagai binaan adalah sebanyak 1.825 UMKM. Ditambahkannya, pihaknya juga telah telah membantu mendampingi 156 pelaku UMKM yang ingin masuk ke dalam Pengadaan Barang/Jasa Lokal Kota Medan. (er)