Manajemen Risiko Ada Pada Setiap Fase Kehidupan. Pastikan Anda Sudah Punya Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan

216

JAKARTA ketikberita.com | Kehidupan manusia dimulai dari lahir, lalu tumbuh berkembang menjadi remaja menjadi dewasa kemudian memasuki masa tua sampai akhirnya meninggal. Pada setiap tahapan kehidupan, ada tantangan dan risiko yang cenderung meningkat seiring pertambahan usia. Untuk itu, kita perlu melakukan manajemen risiko dengan cara melakukan perencanaan keuangan dengan baik.

Salah satu risiko berbiaya tinggi adalah gangguan kesehatan karena bisa jadi harus menyediakan sejumlah dana dalam waktu cepat untuk pengobatan. Tambahan lagi, dengan pertambahan usia cenderung lebih mudah terserang penyakit.

“Manajemen risiko penting dilakukan demi menghindari atau mengurangi risiko kehilangan uang dalam jumlah besar seandainya terjadi musibah. Dari pendapatan yang diperoleh, misalnya gaji bulanan, haruslah diatur sedemikian rupa agar cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membayar cicilan.

Dalam menyusun perencanaan keuangan, menyisihkan pendapatan untuk kebutuhan harian semata tidak akan cukup untuk memenuhi keperluan hidup pada masa mendatang. Untuk itu, Anda harus menyisihkannya juga untuk dana darurat serta asuransi jiwa dan kesehatan. Pastikan juga dana yang dimiliki masih cukup untuk tabungan dan investasi,” sebut Faculty Head of Sequis Training Academy of Excellence Samuji, MPD, CFP, CPC.

Samuji menyarankan agar masyarakat melindungi diri dengan asuransi kesehatan sejak fase single dan sudah memiliki pendapatan karena premi yang dikenakan akan cenderung lebih murah jika usia calon nasabah masih muda dan kondisi kesehatan masih sehat. Dengan memiliki asuransi kesehatan maka kita akan merasa tenang sehingga pendapatan kelak bisa dialokasikan untuk kebutuhan masa depan lainnya, seperti investasi.

Fase setelah melewati masa single berikutnya adalah fase menikah dan berencana memiliki anak. Pada fase ini, pendapatan akan banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan membangun keluarga, seperti merencanakan membeli hunian tempat tinggal, kendaraan, hingga memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Samuji mengatakan dengan melakukan perencanaan keuangan sejak muda, bisa membantu menghindarkan kita dari lilitan utang dan membantu kita memilah mana kebutuhan penting yang harus segera dipenuhi dan mana yang masih bisa ditunda. Pada fase ini mungkin juga akan ada tambahan tanggungan anggota keluarga.

Bagi yang memiliki balita, ada risiko tinggi terserang penyakit. Perlu asuransi kesehatan keluarga untuk mengurangi risiko gangguan finansial seandainya terjadi sakit pada masa pertumbuhan anak.

Fase selanjutnya adalah fase berkeluarga. Fase ini ditandai dengan anak bertumbuh besar dan bersekolah hingga ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Mengingat biaya pendidikan terus naik setiap tahunnya, sebaiknya orang tua menyiapkan asuransi pendidikan sejak dini. Jika sudah mempersiapkan asuransi pendidikan maka kelak biaya pendidikan anak sudah terpenuhi seandainya terjadi risiko kehidupan seperti orang tua meninggal dunia.

“Pada fase berkeluarga, orang tua bertanggung jawab penuh soal pendanaan seluruh kebutuhan keluarga sehingga perlu memproteksi diri dengan asuransi jiwa. Pada asuransi jiwa ada Uang Pertanggungan (UP) yang dapat digunakan sebagai warisan untuk anak bila terjadi risiko kematian pada orang tua.

Pada asuransi jiwa yang memiliki dana tunai, dapat digunakan untuk mempersiapkan masa pensiun. Pada fase ini, orang tua juga perlu mengamankan aset keluarga melalui asuransi penyakit kritis mengingat pertambahan usia orang tua akan membuat risiko sakit kritis meningkat, “ sebut Samuji.

Pada akhirnya masa produktif akan berakhir saat usia orang tua memasuki fase pensiun, yakni tidak ada lagi pendapatan tetap seperti saat masih produktif. Bagi mereka yang masih dikaryakan oleh perusahaan tempatnya bekerja mungkin masih ada pemasukan dalam jangka pendek. Jika memiliki usaha yang sudah dimulai dari usia muda maka tinggal mengelolanya dengan serius.

Demikian juga jika memiliki modal yang sudah disiapkan dapat digunakan untuk membuka usaha. Cara lainnya adalah memanfaatkan keahlian atau hobi untuk menghasilkan uang. Masa pensiun akan dialami semua pekerja tapi sayangnya tidak semua berpikir untuk mempersiapkannya dengan baik sejak muda.

Samuji menyarankan agar para milenial mulai membiasakan diri dengan pola hidup sederhana dan disiplin melakukan perencanaan keuangan sehingga bisa mempersiapkan masa pensiun karena kelak ketika memasuki masa pensiun juga terdapat risiko kehidupan.

Salah satu cara mempersiapkan masa pensiun dapat melalui asuransi pensiun karena terdapat manfaat dana pensiun jika bertahan hidup hingga polis berakhir dan tentunya manfaat Uang Pertanggungan (UP) jika Tertanggung meninggal dunia. Dengan memiliki asuransi pensiun maka saat masa tua tetap dapat hidup dengan nyaman dan sejahtera.

Dengan menerapkan perencanaan keuangan yang baik dan melakukan mitigasi di setiap fase kehidupan dengan asuransi yang tepat maka kita berkesempatan meraih hari esok yang lebih baik.

Masyarakat yang ingin melakukan perencanaan keuangan dan menyiapkan masa pensiun dengan asuransi, seperti asuransi Retirement Life Plan dari Sequis, dapat memanfaatkan fitur Find Agent yang ada di sequis.co.id. untuk berkonsultasi gratis dengan agen Sequis. (red)

 

 

 

Artikulli paraprakHadiri Puncak Peringatan HKG ke-51 di Medan, Ibu Negara Iriana Joko Widodo Dialog dengan Kader PKK
Artikulli tjetërBersama Wagub Musa Rajekshah, Jokowi Tinjau Jalan Rusak di Labura