MEDAN ketikberita.com | Tahun 2023 potensi penguatan perekonomian lSumatera Utara (Sumut) masih berlanjut. Sedangkan Inflasi Sumut diperkirakan lebih rendah dibanding tahun 2022. Demikian disampaikan Kepala kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumarera Utara Doddy Zulverdi yang diwakili Deputi Kepala BI Sumut, Ibrahim pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2022 di Hotel Adi Mulia Medan, Rabu (30/11/2022).
Lebih lanjut dikatakan Ibrahim,perekonomian Sumatera Utara diprakirakan akan mengalami akselerasi pada 2022 dalam kisaran 4,1% – 4,9%, lebih tinggi dari 2021 sebesar 2,6% (yoy).
Pada gelaran PTBI 2022 tersebut, Ibrahim memaparkan, pada 2023, situasi pandemi diprakirakan terus membaik sehingga turut mendukung perbaikan perekonomian domestik.
Namun demikian, sebut Ibrahim, cperbaikan tersebut masih dibayangi berbagai risiko yang bersumber dari berlanjutnya konflik geopolitik serta dampak pengetatan kebijakan moneter yang agresif.
“Dari sisi permintaan, kinerja konsumsi rumah tangga kami prakirakan tetap kuat ditopang aktivitas ekonomi domestik dan mobilitas masyarakat yang meningkat,” sebutnya.
Demikian juga kinerja lapangan usaha utama juga terus mengalami pertumbuhan yang positif.
Sementara itu laju inflasi Sumut pada 2023 diprakirakan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya didukung perbaikan rantai pasokan global dan produksi bahan pangan strategis.
Sinergi kebijakan yang lebih kuat antara pemerintah pusat dan daerah dengan BI, antara lain melalui penguatan implementasi GNPIP dan optimalisasi pemanfaatan anggaran pemerintah untuk pengendalian inflasi pangan diharapkan dapat mengarahkan inflasi kembali ke dalam sasarannya pada paruh kedua 2023.
Terkait sistem pembayaran, kata Ibrahim, perluasan implementasi digitalisasi sistem pembayaran terus didorong sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Demikian pula tingkat keyakinan masyarakat terhadap perbaikan kinerja ekonomi Sumut ke depan masih tetap tinggi. Namun, di tengah tingginya optimisme tersebut, terdapat beberapa tantangan.
Tantangan pertama, dinamika perekonomian global yang dibayangi risiko stagflasi hingga resesi dapat berdampak pada perekonomian domestik.
Kedua, potensi tekanan inflasi domestik yang tinggi terutama dari sisi supply. Ketiga, koordinasi antar provinsi dengan kabupaten dan kota perlu didorong untuk memanfaatkan keterkaitan antar daerah dari sisi hulu ke hilir sehingga menciptakan aglomerasi industri.
Sedangkan tantangan keempat, masih terbatasnya pengembangan infrastruktur ekonomi hijau.
Dengan berbagai tantangan yang ada, Sumut perlu memperkuat sinergi dan strategi membangun optimisme pemulihan ekonomi.
Pertama, perlu adanya kesiapan industri agar lebih memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan produk sejenis dari negara pesaing.
Kedua, penguatan iklim investasi dan perbaikan infrastruktur untuk mendukung terciptanya aglomerasi industri yang memberikan peningkatan multiplier effect terhadap perekonomian daerah.
Ketiga mendorong pengembangan ekonomi dan pembiayaan hijau. Keempat, respons bauran kebijakan moneter serta koordinasi kebijakan BI dengan pemerintah pusat dan daerah, serta mitra strategis dalam pengendalian inflasi perlu terus diperkuat.
Kelima, Pemda dan pihak terkait di Sumut perlu mendorong peran sektor ekonomi kreatif sejalan dengan semakin pesatnya transformasi ekonomi dan keuangan digital ke depan.
Keenam, mendukung peningkatan transaksi non-tunai sesuai dengan guideline percepatan dan perluasan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).
Dalam mencapai upaya tersebut, lanjut ibrahim diperlukan sinergi lintas instansi yang kokoh dari berbagai pihak antara lain Bank Indonesia, Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, jajaran Forkopimda, OJK, Kantor Wilayah Kementerian Keuangan Sumut, BPS, perbankan, serta seluruh pihak yang ikut mengawal pemulihan ekonomi daerah.
“Mari kita perkuat ketahanan dan kebangkitan perekonomian melalui peningkatan sinergi dan inovasi yang lebih baik lagi di 2023,” ucap Ibrahim.
Bank Indonesia, katanya senantiasa terbuka untuk bekerjasama dengan seluruh pihak agar dapat berkontribusi membangun ekonomi Sumut yang lebih baik serta turut mendukung pencapaian visi menuju Indonesia maju.
Gelaran PTBI 2022 yang bertemakan “Sinergi dan Inovasi Pemperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Menuju Indonesia Maju ini dihadiri Gubsu yang diwakiki Staf Ahli Gubernur Bidag Ekonomi Keuangan Pembangunan Aset dan Sumber Daya Alam, Agus Tripriyono.
Acara ini juga dihadiri unsur Forkopimda Sumut, Pimpinan Organisasi Vertikal, Kepala Lembaga, Pelaku Usaha, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Akademisi serta Bupati/Wali Kota se-Sumut.
Pada kesempatan tersebut Bank Indonesia juga memberikan penghargaan kepada mitra sebagai apresiasi dalam dukungan pelaksanaan tugas Bank Indonesia. (red)