MEDAN ketikberita.com | Ruarrr Biasaa Masyarakat Sumatera Utara khusus nya Warga Medan sangatlah membludak, akan menyambut kehadiran Calon Presiden Indonesia yaitu Anies Rasyid Baswedan. Hampir 30 Ribu warga Kota Medan untuk menyambut kedatangannya.
Sangatlah tidak menyangka akan Antusiasnya Massa atau Relawan bahkan para Kader Partai Nasdem untuk Mendukung Anies, mulai beliau (Anies Baswedan Red-) berangkat naik Pesawat, di Pesawat aja banyak yang memanggilnya “Presiden.. Presiden… Presiden.
Turun dari Pesawat di Bandara Kualanamu juga demikian, banyaknya bahkan sepanjang jalan Bandara Kualanamu masyarakat menunggu Calon Presiden masa depan Bangsa Anies Baswedan.
Sampai di Bandara Kualanamu, Anies Baswedan di arak naik Mobil pribadi untuk menyapa masyarakat Medan, di sepanjang jalan pintu depan Bandara Kuala Namu, sampai menuju Mesjid Raya, juga disambut dengan gegap gempita, mengatakan bahwa Anies Baswedan jadi Presiden.
Sesampainya di Mesjid Raya Al-Mashun, juga penuh masyarakat Kota Medan, dan Anies pun melaksanakan Sholat Jumat bersama para Tokoh Masyarakat Kota Medan. Usai Sholat Jumat, Calon Presiden Indonesia Anies Baswedan di arak menuju ke Hotel Madani, baru ke Istana Maimoen pada pukul 16.00 Wib, baru malamnya di arak kembali ke Kantor Partai Nasdem.
Dalam Pidatonya di Kantor DPW Partai Nasdem Anies berkata Rangkaian Roadshow ini saya lakukan baru yang pertama kali, setelah saya (Anies Baswedan Red-) diberi Amanat oleh Partai Nasdem untuk di Calonkan Presiden. Anies mengatakan marilah kita berpolitik dengan gagasan, yaitu melakukan Politik yang didalamnya dibekalin dengan ide dan gagasan.
Sehingga kita sebagai Manusia berpolitik harus ada pegangan dengan haluan, yaitu sumbernya dari Nilai, Moral, Intelektual, Wawasan, dan itu proses terjadinya secara Akumulatif. Dan itu dilakukan perjalanan bertahun-tahun, yang suatu saat akan muncul “Sari Pati” dalam pikiran.
Makanya kita sebagai Politik itu harus mempunyai Rekam Jejak, karena Rekam Jejak itu penting, dan rekam jejak itu kumpulan kumulasi yaitu Kumulasi Pemikiran, Kumulasi Interaksi, dan Kumulasi pengalaman dan itu menyatu. Hal tersebut diungkapkan Calon Presiden Indonesia Anies Rasyid Baswedan di Kantor Nasdem jalan H. M Yamin Jumat (4/11/2022).
Lanjut Anies bahwa Bangsa Indonesia ini Unik, karena Bangsa Indonesia adalah sebuah Bangsa yang dibangun sebagai gagasan, sebuah imajinasi. Dan kita membangun Indonesia yang unsurnya banyak sekali. Tujuannya adalah kita bersatu, bersatu itu di bayangkan sebagai Ikhtiar, untuk meraih yang namanya “Keadilan secara Hakiki”, dan merdeka adalah bagian dari untuk meraih keadilan yang hakiki.
Lanjut Anies ketika unsur ini bersatu, pesannya adalah Latar Belakang yang berbeda-beda, dan tidak mungkin bisa kita satukan. tetapi tujuan adalah untuk mempersatukan, dan ini lah uniknya Bangsa Indonesia. Kita di Persatukan dengan Tujuan yang sama, dan kita bersatu menjadi Indonesia untuk meraih keadilan, ingin sebuah Bangsa yang maju, ingin sebuah Bangsa yang Sejahtera, apapun latar belakang kita, jadi disini kekuatan kita sebagai Anak Bangsa.
Lanjut Anies, bahwa menjadi Indonesia bukanlah sebuah Pencampuran, tapi sebagai Bangsa Indonesia itu Persenyawaan. Artinya Pencampuran itu tidak menghasilkan unsur baru, tapi Persenyawaan menghasilkan Unsur baru, inilah Indonesia kita. Di Negara kita ada Suku Arab, Suku Batak, Suku Aceh, Suku India, Suku Tionghoa, Suku Melayu, Suku Manado dan lain-lain, itu semua unsur-unsur yang ada di dalamnya, ketika bersenyawa berbentuk Entitas baru Negara Indonesia. Kalau sudah senyawa merupakan Kesatuan yang sesungguhnya.
Lanjut Anies Negara kita ini berideologi Pancasila, kita melihat Garuda Pancasila yang mempunyai makna Bhinneka Tunggal Ika. Arti Bhinneka adalah latar belakang atau Keberagaman kita, Bhinneka karunia Allah, Bhinneka adalah ciptaan Tuhan. Tapi Bersatu adalah Pilihan kita, dan Bersatu adalah usaha kita.
Lanjut Anies kalau kita bicara Kebhinekaan ada di semua Bangsa, banyak bangsa-bangsa yang melebihi Kebhinekaan dari Indonesia, kalau kita urutkan Bangsa Indonesia yang mempunyai Kebhinekaan diurutan ke 13. Akan tetapi mereka tidak pernah tunggal, mereka tidak bersatu, Makanya kita sebagai Pemimpin harus bisa menyapa mulai paling kanan, dan Paling kita, mari kita bisa menjangkau kesemua lapisan masyarakat, itulah Pemimpin yang sejati. Pemimpin itu tidak boleh melakukan Pecah Belah, dan Pemimpin itu tidak bisa senang dengan di A, tapi tidak senang dengan si B. Ungkap Anis dengan senyum. (Said Kamal Al-Habsy S. Sos/Dewak)