MEDAN ketikberita.com | Sebagai upaya untuk menekan inflasi di kota Medan, Pemko Medan akan akan bekerjasama dengan lima kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang merupakan wilayah penghasil komoditi cabai merah, cabai rawit dan bawang merah. Sebab, ketiga komoditi yang sangat dibutuhkan masyarakat ini menjadi penyumbang cukup besar terhadap angka inflasi.
Demikian terungkap dalam Rapat Membahas Rencana Pelaksanaan Nota Kesepahaman Terkait Ketersediaan Produksi Pertanian Terutama Cabai Merah, Cabai Rawit dan Bawang Merah Serta Produksi Peternakan, Daging Sapi, Daging Ayam ras dan Telur Ayam Ras di Ruang Rapat III Balai Kota Medan, Rabu (31/8).
“Pemko Medan bersama wilayah penghasil komoditi tersebut akan melakukan kerjasama sebagai salah satu upaya untuk menekan inflasi, khususnya di Kota Medan,” kata Wali Kota Medan Bobby Nasution diwakili Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman saat memimpin rapat tersebut.
Mengawali rapat, Wiriya memaparkan, saat ini secara global ekonomi dunia sedang terganggu. Bahkan, lonjakan inflasi turut terjadi diberbagai negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara di kawasan Eropa. Sedangkan di Indonesia, jelasnya, inflasi yang terjadi masih di bawah Singapura.
“Meskipun inflasi di Indonesia sedikit melebihi target target pemerintah yakni kisaran sasaran 3,0±1 persen tapi Alhamdulillah pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. Hal ini tentunya sedikit membantu Indonesia masuk ke dalam salah satu negara yang inflasinya cukup baik,” kata Wiriya.
Didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat M Sofyan, Asisten Administrasi Umum Renward Parapat dan Kepala Inspektorat Kota Medan Sulaiman Harahap, Wiriya mengungkapkan, ada berbagai dampak dari inflasi yang terjadi di antaranya pendapatan riil masyarakat akan terus turun, sehingga standar hidup masyarakat akan turun.
Ada beberapa harga yang menjadi penyumbang tingkat inflasi terbesar, jelas Wiriya, antara lain cabai merah, bawang merah dan cabai rawit. “Inilah tiga komoditi yang dibutuhkan masyarakat dan menjadi penyumbang cukup besar terhadap inflasi daerah, khususnya di Kota Medan. Dimana tiga komoditi ini dihasilkan di kabupaten yang ada di Sumut,” ungkapnya.
Terkait itu, Wiriya ingin agar tiga komoditi ini bisa sampai ke Kota Medan dengan harga yang terkontrol, sehingga tidak menjadi penyumbang angka inflasi bagi Kota Medan. Sebab, bilangnya, inflasi yang terjadi di Kota Medan akan mempengaruhi angka inflasi Provinsi Sumut bahkan nasional.
“Dalam rapat yang dipimpin Bapak Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu mengenai pengendalian inflasi di setiap daerah, salah satunya dengan cara melakukan Kerjasama Antar Daerah (KAD),” paparnya.
Oleh karenanya, kata Wiriya, Pemko Medan akan membuat kerjasama dengan lima Pemerintah Daerah sebagai penghasil ketiga komoditi penyumbang angka inflasi yakni Kabupaten Simalungun, Humbang Hasundutan, Dairi, Deli Serdang dan Karo dalam pengendalian kebutuhan pokok. Kerjasama ini, jelasnya, tidak hanya untuk setahun atau pun dua tahun saja melainkan seterusnya.
“Ini merupakan harapan dari Pak Wali Kota. Mungkin minggu depan kami akan mengundang para Bupati untuk rapat seperti ini yang akan dipimpin Pak Wali langsung sehingga KAD dapat segera dilakukan. Dengan KAD yang dilakukan ini, kita harapkan tingkat perekonomian di Sumut dapat membaik,” harapnya. (er)