Kondisi Rumah Milik Pak Latib Warga Desa Perangusan Sangat Memprihatinkan

405

ACEH SINGKIL (Aceh) ketikberita.com | Seorang kakek yang berstatus duda miskin bernama Latib usia (66) tahun warga Desa Perangusan, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, mempunyai Rumah yang terbuat dari kayu yang dihuni nya selama 10 tahun, pada saat ini kondisi rumahnya kakek tersebut sangat memprihatinkan.

Latib mengatakan dia dan istrinya telah lama bercerai dan tidak mempunyai anak. Dalam pantauan awak media Rumah itu berukuran 2×4 meter yang beratapkan rumbia berlantaikan tanah dan dinding rumahnya terlihat mulai lapuk, Minggu (19/6/2022).

Latib menambahkan, kondisi rumah saya ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian depan untuk tempat tidur, tempat tidurnya pun yang beralaskan papan serta dilapisi tikar tipis. Disaat tidur malam selalu masuk angin karena dinding rumah berlobang – lobang, jadi bagaimanan lagi terpaksa saya tahankan, ucapnya dengan nada penuh sedih.

Sementara pada bagian belakang, digunakannya sebagai tempat memasak dan keperluan lain. Untuk lampu penerangan rumah, mengandalkan bantuan dari tetangganya.

Dirinya hanya bisa pasrah melihat kondisi rumah yang ditempatinya dalam keadaan lapuk dan mengkhawatiran.

Jangankan untuk memperbaiki rumah secara total, untuk makan sehari – hari saja, dirinya mengharapkan pemberian dari orang lain yang merasa iba kepadanya.

“Untuk mandi, mencuci dan BAB menumpang kerumah tetangga dekatnya. Untuk makan sehari-hari ya dari tetangga ataupun sanak familinya,” kata Kakek dengan suara lirihnya ketika dijumpai wartawan Kamis (16/6/2022).

Bahkan kata Dia, rumah yang ditempatinya tersebut berada ditanah milik tetangganya, tokoh masyarakat setempat H Bahaudin. “Atas kebaikan beliaulah saya bisa disini,” ungkapnya.

Kendati demikian, Ia mengaku, sebenarnya memiliki tanah berukuran sekira 6 meter peninggalan orang tuanya dulu. Letaknya tak jauh dari rumahnya saat ini, agak kebelakang dari jalan. Lantaran bagian depan sudah ditempati oleh famili lain.

Impian Latib, tidaklah banyak. Ia hanya ingin suatu saat dapat memiliki rumah yang layak huni. “Semoga Allah Swt meridohinya,” tutupnya.

Latib sendiri sebenarnya merupakan salah satu penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT), terkait kerusakan rumahnya, sejauh ini belum ada dinas terkait yang membantu.

“Setahu saya belum ada dari dinas terkait turun melihat kondisi rumah Kakek Latif,” Kata Kepala Dusun setempat, Sahnul yang kebetulan menamaninya sore itu.

“Melihat kondisi rumah kakek Latif yang cukup memprihatinkan, pemerintah desa sebenarnya sudah mencoba mengajukan bantuan kepada dinas terkait”.

“Sudah pernah diusulkan oleh Kepala desa yang lama kepada dinas terkait, sekira tahun 2018-2019 namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda terealisasi,” kata Kepala Desa Perangusan, Darma Arifin yang baru menjabat lima bulan.

Sementara jika dibebankan menggunakan dana desa, kata Darma, anggaran tidak mencukupi, terlebih saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. “Sejauh ini kami juga sedang mencoba untuk mengajukan kembali permohonan bantuan,” ungkapnya.

Darma berharap, siapapun baik dinas terkait, para pejabat ataupun anggota dewan, agar dapat membantu Kakek Latib mewujudkan impiannya, memiliki rumah yang layak huni.

Setahu saya belum ada dari dinas terkait turun melihat kondisi rumah Kakek Latif,” Kata Kepala Dusun setempat, Sahnul yang kebetulan menamaninya sore itu.

Melihat kondisi rumah kakek Latib yang cukup memprihatinkan, pemerintah desa sebenarnya sudah mencoba mengajukan bantuan kepada dinas terkait.

“Sudah pernah diusulkan oleh Kepala desa yang lama kepada dinas terkait, sekira tahun 2018-2019 namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda terealisasi,” kata Kepala Desa Perangusan, Darma Arifin yang baru menjabat lima bulan, Ujarnya. (R84)

Artikulli paraprakPemkot Gunungsitoli Berangkatkan 12 orang Calon Jamaah Haji Tahun 2022
Artikulli tjetërSambut HUT Kota Medan Ke 432, Kelurahan Babura Menggelar Kegiatan Aksi Bersih Susur Alur Sungai Putih