MEDAN ketikberita.com | Wali Kota Medan Bobby Nasution mengapresiasi dengan dilaunchingnya gerakan menabung sampah di bank sampah sekolah. Dengan adanya program ini Bobby Nasution berharap dapat memberikan edukasi bagi masyarakat untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan dari sejak usia dini.
Harapan ini disampaikan Bobby Nasution saat menghadiri acara launching gerakan menabung sampah di bank sampah sekolah di UPT SMP N 38 Medan, Rabu (23/2).
Launching gerakan menabung sampah di bank sampah sekolah ini ditandai dengan penandatanganan MOU digitalisasi pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, Zulfansyah Ali Saputra, CEO PT. Indonesia Bebas Sampah atau Aplikasi KEPUL, Abdul Latif Nst dan Pimpinan BNI Cabang KIM, Vinta Pambuditama yang disaksikan langsung oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam sambutanya mengatakan program ini merupakan program Pemko Medan untuk menjadikan Kota Medan bebas dari sampah dan menghilangkan julukan Medan sebagai kota terjorok di Indonesia.
Bobby Nasution mengatakan point terbesar yang mengakibatkan Kota Medan mendapatkan predikat sebagai kota terjorok di Indonesia karena pengelolaan akhir sampah di Kota Medan masih menggunakan sistem open dumping yang sudah tidak diperbolehkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Karenanya Pemko Medan saat ini terus berusaha menggantikanya dengan sistem sanitary landfill.
Terlepas dari sistem pengelolaan akhir sampah tersebut, Bobby Nasution mengatakan Pemko Medan juga ingin agar sampah rumah tangga yang masuk ke TPA berkurang salah satunya melalui program gerakan menabung sampah di bank sampah.
“Kita ingin mereduksi sampah rumah tangga masuk ke TPA salah satunya melalui program menabung sampah di bank sampah. Dengan adanya program ini saya yakin dapat mengurangi sampah yang masuk ke TPA dan memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat.”kata Bobby Nasution.
Disamping itu Bobby Nasution juga menilai melalui program ini dapat mengajarkan masyarakat untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan dari sejak usia dini.
“Karenanya saya sangat mendukung program ini, karena tugas kita sebagai Pemerintah bagaimana mengajak masyarakat untuk bersama-sama membersihkan kota Medan.”ujar Bobby Nasution sembari menginginkan minimal 70% siswa di SMP N 38 Medan ini menjadi nasabah bank sampah.
Ditempat yang sama, Kepala Sekolah UPT SMP N 38 Medan, Hj. Rohanim mengatakan sampai saat ini siswa SMP N 38 yang sudah menjadi nasabah bank sampah sebanyak 30%, namun Rohanim akan terus mendorong para siswa agar semakin termotivasi untuk menjadi nasabah bank sampah karena ini masuk kedalam penilaian karakter siswa.
“Penilaian karakter ini masuk kedalam pembelajaran, artinya setiap guru mata pelajaran selalu memberikan nilai tambahan bagi siswa yang memiliki karakter yang baik seperti menjadi nasabah dan menabung sampah di bank sampah sekolah ini, jadi para siswa tidak hanya mendapatkan nilai secara ekonomi saja namun juga mendapatkan nilai tambahan dari para gurunya.”kata Rohanim.
Sebelumnya Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Zulfansyah Ali Sahputra dalam laporanya menjelaskan launching Gerakan Menabung Sampah Di Bank Sampah Sekolah ini merupakan rangkaian dari Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh pada 21 februari, diharapkan semangat kolaborasi ini dapat berkelanjutan dan ditularkan ke sekolah lainya agar bermanfaat.
“Kegiatan ini merupakan launching ayo menabung sampah di bank sampah sekolah, ini merupakan semangat untuk mengedukasi anak didik tentang budaya bersih dari sejak usia dini.”kata Zulfansyah Ali Saputra.
Launching gerakan menabung sampah di bank sampah sekolah ini juga turut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Laksamana Putra, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan,S.I Dongoran, Kakanwil BNI, Martinus Matondang, dan Camat Medan Marelan, M. Yunus. (er)