MEDAN ketikberita.com | Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat, Pemko Medan melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) memberikan pelatihan ketert sekaligus menyerahkan bantuan berupa alat masak dan steling (etalase) untuk masyarakat yang termasuk dalam kelurahan rentan rawan pangan. Pelatihan dan bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan memotivasi serta memudahkan masyarakat dalam menjalankan usaha sehingga akan meningkatkan pendapatannya.
Penyerahan bantuan ini dilakukan oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution diwakili Kadis Ketahanan Pangan Emilia Lubis di aula Kantor Lurah Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Selasa (21/2). Selain 10 steling bantuan yang diberikan adalah 10 unit kompor gas dua tungku lengkap dengan selang dan tabung gas 3 kg, 1 unit oven gas, 2 buah dandang, 2 unit mixer dan 1 unit panggangan burger.
Dikatakan Kadis Ketapang, Emilia Lubis, pelatihan keterampilan pengolahan pangan ini digelar di kelurahan – kelurahan yang termasuk dalam kelurahan rentan rawan pangan. Dari hasil pendataan dan pengkajian yang kami lakukan, 3 kelurahan di Kota Medan termasuk dalam kelurahan rentan rawan pangan. Dimana sebelumnya ketiga kelurahan ini merupakan mandiri pangan.
Oleh karena dikhawatirkan menjadi rawan pangan, Emilia menjelaskan maka kelurahan tersebut kategorikan rentan rawan pangan dan kita gelar pelatihan keterampilan sekaligus memberikan bantuan alat masak dan alat pendukung lainnya kepada masyarakat untuk mereka menjalani usahanya, sehingga dapat membantu mereka dalam meningkatkan pendapatannya.
“Selain Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor, Kita sudah melakukan kegiatan seperti ini di Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan dan Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan. Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian bapak Wali Kota Medan agar masyarakat yang ada di kelurahan tersebut tidak rawan pangan dan motivasi untuk mereka dalam menjalankan usahanya serta untuk lebih memiliki keterampilan,” Jelasnya.
Menurut Emilia Lubis, dalam memberikan bantuan pihaknya selalu menggelar pelatihan agar masyarakat memahami kegunaan dari peralatan bantuan tersebut. Selain itu pelatihan yang berlangsung selama 2 hari ini juga untuk memberikan ilmu dan informasi terkait dengan olahan pangan lokal sesuai dengan program diversifikasi pangan lokal. Hal ini dilakukan jika kebutuhan beras yang terus meningkat namun ketersediaannya terbatas maka dapat kita alihkan ke pangan lokal seperti umbi-umbian dan jagung.
“Saya berharap masyarakat dapat memanfaatkan kegiatan ini untuk menambah ilmu dan pengetahuan terkait dengan olahan pangan lokal. Artinya sembari menjalani usahanya saat ini, masyarakat juga dapat mencoba untuk membuat olahan pangan lokal, kemudian dapat menjadi bentuk usaha lain guna meningkatkan pendapatan,” Sebut Kadis Ketapang.
Dijelaskan Emilia Lubis, bantuan alat masak dan steling yang diberikan ini merupakan permintaan masyarakat yang ada di kelurahan tersebut, bukan serta merta Dinas Ketapang memberikannya. Artinya bantuan ini sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat untuk mereka berusaha. Oleh karena itu, Emilia meminta komitmen masyarakat apabila tidak pergunakan sebagaimana fungsi dan tujuannya maka peralatan bantuan tersebut akan ditarik kembali.
“Bantuan yang diberikan ini merupakan permintaan dari masyarakat langsung, sehingga manfaatkan dengan baik untuk berusaha. Apabila tidak digunakan kami akan tarik kembali, cocok ibu- ibu. Komitmen kita bersama ini untuk menambah penghasilan keluarga,” Ujar Emilia disambut hangat dan gembira oleh ibu- ibu yang merupakan masyarakat peserta pelatihan dan penerima bantuan.
Sementara itu salah satu peserta pelatihan dan masyarakat yang mendapatkan bantuan, Susanti Kumala Sari mengungkapkan dirinya sangat senang dan bersyukur mendapatkan bantuan dari Bapak Wali Kota Medan Bobby Nasution melalui Dinas Ketapang. Bantuan ini sangat membantu dirinya dalam menjalankan usaha burgernya. Selain itu pelatihan yang digelar ini juga bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan dalam mengolah makanan.
“Saya senang sekali dapat steling burger, tentunya ini sangat membantu saya dalam berjualan. Selain itu pelatihan ini juga dapat menambahkan ilmu pengetahuan saya yang sebelumnya tidak mengetahui membuat olahan makanan menjadi bisa membuatnya,” Jelas Susanti Kumala Sari warga Jalan Pintu Pintu Air IV, Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor. (er)